Seperti biasa namanya juga perjalanan murah aku naik sepeda motor ke Stasiun Kereta Api Malang Kota Baru, sepeda motor kutitipkan di stasiun yang taripnya 2000/hari. Tiket kereta Malabar tujuan Malang - Bandung sudah aku beli sehari sebelumnya, harganya masih sama dengan tahun lalu 155 ribu untuk bisnis dan 165 ribu dari Bandung ke Malang (tarip Senin – Kamis). Setelah taruh sepeda motor, aku berlari menuju kereta yang 5 menit lagi akan berangkat, alhamdulillah nggak ketinggalan.
Kelas bisnis Malabar cukup bagus, kursinya panjang untuk berdua, bisa duduk berhadap-hadapan atau duduk menghadap ke depan. Ada kipas anginnya di sepanjang lorong gerbong, namun serba salah ada penumpang yang senang dan ada yang tidak senang kena kipas, bagi yang nggak senang harus siap-siap pake jaket supaya tidak masuk angin. Toiletnya lumayan bersih dan airnya lancar, jendela kereta ada kordainnya untuk menghalau panas atau yang lebih penting untuk menghindari lemparan batu yang sampai saat ini masih sering terjadi di tempat tertentu.
Semua kelas tak terkecuali eksekutif tidak ada makanan atau minuman yang diberikan gratis, semua harus beli dan harganya sampai 2 kali lipat dari harga normal. Makanan dan minuman bisa pesan kepada petugas atau datang sendiri ke restorasi (kereta makan), ada nasi goreng, soto, steak, chupa-chupa, teh kopi (panas dingin) dan minuman ringan lainnya. Sedangkan bantal busa harus sewa kecuali di kelas eksekutif disediakan cuma-cuma. Kalau mau beli pulsa juga ada biasanya ditawarkan oleh penjual dari luar.
Kelas Ekonomi juga asik, tempat duduknya satu deret untuk 3 orang dan satu deret lagi untuk 2 orang (seat 3x2-seat ABC DE). Toiletnya cukup bersih dan airnya lancar, gerbongnya ada 2.
Berikut adalah tarip KA Malabar Malang - Bandung :
Hari Senin s/d Kamis, Ekonomi 115,000; Bisnis 155,000 dan Executive 235,000
Hari Jumat s/d Minggu, Ekonomi 135,000; Bisnis 185,000 dan Executive 265,000
Jadwal berangkat dan tiba masih sama dengan tahun lalu 15.30 – 18.15, tahun kemarin aku turun di Stasiun Tasikmalaya lalu ke Garut. Kali ini aku coba turun di salah satu stasiun kecil sekitar Garut, ada stasiun Cibatu, Cipendeuy, Leles atau Nagrek. Kebetulan Malabar berhenti di salah satu stasiun itu yaitu Nagrek, aku turun disitu kemudian ke Garut naik mini bus 5 ribu rupiah waktu tempuh 30 menit.
Kalau turun di Cipendeuy juga bisa, Malabar sering berhenti disini. Berjalan keluar sedikit stoplah angkot ke Pasar Malangbong kemudian lanjutkan ke Garut, bisa juga naik ELF atau bus ke Garut.
GARUT
Karena ada sedikit urusan di Garut dalam waktu yang agak lama, aku coba kos di Jl. ALIAH (MAN I Garut) dekat Jalan Ahmad Yani, Sukaregang. Di sekitar sini banyak penduduk yang mempunyai kamar kos, 1 kamar perbulannya mulai 150 ribu s/d 300 ribu, ada kamar kosongan atau ada kamar yang dilengkapi kasur dan lemari. Untuk menuju daerah ini dari Terminal Bus Guntur bisa naik angkot no. 1, 7 atau 12 ongkosnya 2000-an, angkutan lain juga ada seperti delman atau ojek.
Kalau nggak mau pusing bisa ambil penginapan budget, ada di Jl. Ciledug 79 namanya Wisma PKPN. Harga kamar standar plus sarapan 120 ribu, ada yang 200 ribuan dan yang termahal 300 ribu. Lokasinya sangat strategis, dekat dengan pertokoan / pusat belanja, pusat kuliner dan perbankan. Menuju wisma ini dari Terminal Guntur naik angkot no.12 atau no. 01 kemudian pesan ke sopir turun di PKPN, dengan sedikit berjalan kaki kita akan sampai disitu.
Untuk cari makan nggak sulit, di dalam kampung banyak orang jualan bubur ayam, baso (tanpa ‘k’ bukan bakso) , baso tahu (siomay) dan gorengan. Beberapa tempat di Garut banyak angkutan delman dengan kudanya, namun itu tuh kotorannya yang sedikit mengganggu kebersihan dan kesehatan kota karena kotorannya langsung jatuh ke jalan. Waktu musim panas kotoran kuda bertebaran kemana-mana padahal di pinggir jalan banyak orang berjualan makanan minuman yang terbuka. Untuk cari amannya setiap kali aku mau makan atau minum cuci tangan dulu yang bersih dan mau nggak mau aku harus cari rumah makan yang terlindung, walaupun harganya agak mahal namun bisa terhindar dari penyakit.
Di luar kampung makanan dan minuman lebih banyak lagi, beberapa kedai dan rumah makan yang menjual baso / mie ada di ‘SARASA’ Jalan Ahmad Yani, macam-2 menu mie baso, pangsit, dan siomay ada disini, harga satu porsi bisa sampai 25 ribuan lho. Kalau mau menu ayam ada di ‘KUKURUYUK’ jalan Ahmad Yani juga, cobain rasa ayam kremesnya bisa beli satuan atau harga paket, harga paket plus minum rata-rata 25 ribuan. Selain itu masih di sepanjang jalan Ahmad Yani Sukaregang sampai Pasar PENGKOLAN banyak pedagang siomay, baso, bubur ayam, ayam goreng/bakar, martabak, roti bakar, batagor, sate ayam, masakan padang, mie kocok dan lainnya. Kalau mau tempat khusus yang menyediakan aneka makanan datanglah ke Pasar CEPLAK lokasinya di pertigaan Jl. Ciledug dengan Jl. Siliwangi, bukanya menjelang maghrib sampai malam.
Garut terkenal dodolnya disamping ada kripik tempe, oncom dan camilan lainnya. Saat ini ada dodol kreasi baru ‘CHOCO DOL atau CHOCO DOT’ yaitu coklat isi dodol, rasanya macam-2 ada rasa bajigur dan rasa jahe.
GARUT to PARIS van JAVA, KOTA KEMBANG BANDUNG
Urusan di Garut selesai, sekarang aku menuju Bandung dengan minibus AC ‘Harum’ hari biasa taripnya 13 ribu waktu tempuh kalau lalu lintas lancar sekitar 2 jam. Minibus ‘Harum’ dari Garut ke Bandung, ada yang ke Cicaheum, ke Elang dan ke Leuwipanjang. Menyewa bus ini misalnya untuk wisata bisa reservasi lebih dulu di telepon (022) 7272201. Selain bus AC ‘Harum’ ada juga bus ‘Intan Raya’ atau bus biasa non AC seperti Mios ongkosnya 10 ribu rupiah. Kalau dari Garut ke Jakarta ada beberapa jurusan, Garut – Lebak Bulus, Garut – Bekasi dan Garut Cikarang biasanya semua lewat jalan tol Cipularang.
Tarip Bus Primajasa dari Bandung & Garut ke beberapa tujuan (Posisi Nov 2011) :
- Bandung - Tanjung Priok, AC 2-2 Rp. 45rb
- Bandung - Lebak Bulus, AC 2-2 Rp. 45rb ; AC EXC Rp. 50rb
- Bandung - Bekasi, AC 2-2 Rp. 35rb ; AC 2-3 Rp. 26rb ; AC EXC Rp. 40rb ; Non AC Rp. 18rb
- Bandung - Cikarang, AC 2-2 Rp. 35rb ; Non AC Rp. 18rb
- Bandung - Kalideres, AC EXC Rp. 50rb
- Bandung - Jababeka, AC 2-2 Rp. 35rb
- Bandung - Kota Harapan Indah, AC 2-2 Rp. 37rb
- Garut - Lebak Bulus, AC 2-3 Rp. 35rb
- Garut - Bekasi, Non AC Rp. 26rb
Aku turun di Terminal Bus Cicaheum, masuk ke kawasan ini mulai dari Cileunyi-Cibiru-Ujung Berung-Arcamanik lalu lintasnya biasa tersendat. Suasana sekitar Terminal Cicaheum sangat krodit dan kurang teratur, pejalan kaki, berjenis-jenis kendaraan dan pedagang pinggir jalan bercampur baur disitu, apalagi kalau ada turun hujan semuanya bisa tambah semrawut.
Kalau naik bus dari Garut menuju Cicaheum memang macet sehingga waktu tempuhnya lebih lama. Apabila kita tujuannya ke tengah Kota Bandung, dari Garut bisa coba naik Bus Harum dan turun di Terminal Leuwipanjang, jalur ini relatif lancar karena masuk Kota Bandung lewat jalan tol sampai terminal.
Menuju ke pusat kota (alun-alun) aku coba naik bus DAMRI AC jurusan Cicaheum – Cibeureum ongkosnya 3000 rupiah, bus ini melewati Cicadas, Kosambi, Simpang Lima, Alun-alun akhirnya sampai ke Cibereum. Menjelang Alun-alun bisa kita lihat bekas Stadion Persib, Hotel Homann, Hotel Panghegar dan Gedung Merdeka tempat konferensi Asia Afrika yang sangat monumental dan bersejarah itu. Di depan taman alun-alun ada Masjid Agung Bandung dan di sekitarnya ada Kantor Pos Besar Bandung, Pertokoan Jalan Dalem Kaum, Parahiyangan Plaza dan Jalan Dewi Sartika sebagai pusat kulakan Distro. Di seputar sini banyak pedagang asongan dan kaki lima yang menjual makanan minuman, pakaian, topi, aksesoris dan obat ramuan.
Selain Masjid Agung, kota Bandung mempunyai beberapa masjid yang populer seperti Masjid Istiqomah dekat jalan Riau dan Masjid Salman dekat ITB.
KOTA BANDUNG
Bukan saja disebut Kota Kembang atau Paris Van Java, ada segudang sebutan lain untuk Bandung. Penduduknya yang hanya 2 jutaan namun pelancongnya bisa sampai 6 jutaan per tahun, sungguh luar biasa. Ngapain aja para pelancong itu mau datang ke Bandung ? Yang mereka cari adalah kulinernya mulai dari kelas kaki 5 sampai kelas hotel ada disini. Kulinernya bervariasi dan penuh inovasi dari masa ke masa. Magnet lainnya adalah fashion-nya yang tersebar di butik dan di berbagai distro.
Sebutan di atas tidaklah cukup untuk Bandung. Sebutan lainnya adalah kota kreatif, kota rancangan kolonial Belanda untuk bersenang-senang, kota seni, kota belanja, kota dengan berbagai Perguruan Tinggi ternama dan sebagai kota laboratorium arsitektur bangunan masa kolonial yang masih terjaga hingga kini. Berikut ini adalah interest places-nya :
PASAR BARU
Siapa yang nggak kenal Pasar Baru Bandung, dari alun-alun jaraknya hanya 1 kiloan letaknya di Jalan Otto Iskandar Dinata. Orang Malaysia aja banyak yang tau Pasar Baru. Coba perhatikan di setiap pasar pasti ada orang Malaysia-nya yang sedang berbelanja. Sebentar-sebentar ada announcement yang berbunyi ‘Rombongan dari Malaysia harap berkumpul di tangga depan pasar, karena sebentar lagi rombongan akan menuju tempat lain’. Dulu katanya orang Malaysia kalau shopping tanpa tawar tapi sekarang dia udah tau, nawarnya murah seperti cara nawar orang Indonesia. Memang Bandung sangat disukai orang Malaysia, banyak maskapai penerbangan membuka jalur dari Malaysia ke Bandung atau sebaliknya.
Pasar Baru sebagai pasar one stop service dan sebagai pusat kulakan grosir aneka kebutuhan, pasar ini selalu dipadati pengunjung dari dalam dan luar negeri seperti juga Pasar Tanah Abang atau Mangga Dua. Harga yang murah dan mutu yang baik, pasar ini sekali lagi menjadi magnet tersendiri bagi pengunjungnya.
Di sekeliling pasar ada pusat jajanan tradisional, aneka dodol, kripik tempe, oncom, wajik dan peuyeum (tape dari singkong), sebelum membeli semua bisa dicoba dengan cuma-cuma. Di setiap tangga, koridor dan di tepi jalan area Pasar Baru selalu dipenuhi penjual yang menawarkan dagangannya pakaian, aksesoris, makanan dan minuman, sedangkan di bagian lain sekitar pasar menjual kebutuhan untuk garmen seperti kain dan berbagai ikutannya.
FACTORY OUTLET dan BUTIK
Di sepanjang jalan RE. Martadinata atau lebih dikenal dengan Jalan Riau tersebar sejumlah Factory Outlet (FO) dan Butik, ada juga di Jalan Setia Budi, Dago atau di Jalan Cihampelas. Barang-barang branded dengan harga diskon bisa kita nikmati disini. Begitu juga dengan Butik dan café ada di beberapa tempat di tengah-tengah Kota Bandung dengan tingkatan privasi yang berbeda-beda silakan dipilih. Suasana rumah tempo dulu peninggalan colonial banyak dipakai untuk usaha factory outlet, restoran, butik dan café.
Di beberapa FO dekat kasirnya tersedia peta lengkap Kota Bandung (kuliner, nama jalan dan interest places arround Bandung)harganya 25 ribu.
BURSA BUKU, TAS dan SEPATU
Anda perlu buku bekas atau baru ? datanglah ke pusat bursa buku di Palasari. Harga murah potongan dari percetakan bisa anda dapatkan di Palasari atau buku-buku lama yang sukar dicari mungkin tersedia disini. Untuk keperluan tas dan sepatu ada di daerah Cibaduyut, produknya tidak kalah dengan luar negeri. Begitu juga dengan pakaian dan aksesoris bernuansa army yang bekas maupun baru tersedia di daerah Malabar dekat rel kereta api Kiaracondong atau Jatayu dekat pasar Ciroyom.
MALL, selain Pasar Baru, Pasar Ciroyom, Kosambi dan Dalem Kaum, Bandung saat ini dilengkapi dengan Mall lama maupun baru. Mall Paris van Java yang terbaru di Jalan Sukajadi, mall kelas menengah atas ini di lengkapi outlet merk-merk terkenal, Food court masakan dalam dan luar negeri, bioskop dan area parkir yang luas. BIP Bandung Indah Plaza di Jalan Merdeka, Pusat Jean / Busana di Cihampelas, Braga City walk, King Plaza di Jalan Kepatihan dan Bandung Super Mall di dalamnya terdapat Trans Studio Bandung seperti Universal Studio Singapura (USS) namun yang ini lebih kecil dan indoor. Trans Studio Bandung akan dibuka mulai tanggal 18 Juni 2011 dengan harga tiket masuk senin s/d jumat 150 ribu dan sabtu s/d minggu 200 ribu. Jam operasionalnya buka mulai 09.00 s/d 22.00 WIB.
TAMAN LALU LINTAS dan TAMAN PRAMUKA, ada di Jalan Sumatera dan Jalan Riau. Di seputar jalan ini banyak bangunan peninggalan colonial diantaranya dipakai oleh TNI sebagai Kantor KODAM Siliwangi.
TEMPAT SANTAI LAIN, Selain tempat-tempat di atas coba rasakan hangout di Dago atas, disitu banyak tempat untuk santai sambil makan-makan atau minum dan melihat Kota Bandung dari ketinggian di malam hari, suasana tambah romantis bila membawa orang yang anda kasihi.
Tidak itu saja, sejak ada Walikota baru Ridwan Kamil, Bandung lebih tertata rapi. Ada Taman Jomlo, Taman Skateboard, free wifi yang terus diperluas dan penataan PKL yang lebih rapi.
Hallo Hallo Bandung Ibukota Priangan
LANDMARK dan ICON KOTA BANDUNG
Masih kenalkah anda dengan kota Bandung tanpa Gedung Sate atau Gedung Merdeka? Kalau kita saat ini mungkin masih bisa mengenali Kota Bandung, namun bagaimana dengan anak cucu kita ? Semoga beberapa Landmark dan Icon lama kota bandung masih ada sampai generasi berikutnya, amin.
GEDUNG SATE, di Jalan Diponogoro mempunyai sejarah tersendiri yang dipakai tempat untuk perjuangan pendahulu kita, gedung ini sekarang dipakai oleh beberapa instansi pemerintah termasuk Gubernur Jawa Barat berkantor disini. Di depan Gedung sate ada lapangan Gasebu, sebetulnya kalau tanpa halangan pandangan dari depan Gedung Sate dapat kita lihat Gunung Tangkuban Perahu berada pada satu poros dengan Gedung Sate. Kenapa disebut Gedung Sate ? karena di atap yang paling tinggi ada ornament seperti tusuk sate raksasa. GEDUNG MERDEKA, atau lebih dikenal sebagai Gedung Asia Afrika, pada tahun 1955 disini pernah diselenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika sebagai cikal bakal berdirinya Gerakan Non Blok. Gedung terletak di Jalan Asia Afrika di depan Hotel Homann sekarang dipakai sebagai museum Asia Afrika. Di dekat situ ada Jalan Braga yang sangat terkenal dan bersejarah. ALUN-ALUN dan MASJID AGUNG, di kelilingi Jalan Dalem Kaum, Alun-alun Timur Jalan Asia Afrika, kawasan ini sekarang lebih tertata rapi dan dipagari besi cukup tinggi, ada taman di dalamnya dan berhadapan langsung dengan Masjid Agung Bandung sedangkan di bawah taman (basement) terdapat tempat parkir. Masjid ini mempunyai 2 menara yang tinggi dan bisa dilihat dari beberapa jalan di sekitarnya. Dari atas menara ini Kota Bandung tampak jelas kelihatan, untuk naik kesini hanya membayar kurang dari 5 ribu rupiah saja. Bangunan lama yang terdekat dengan kawasan alun alun adalah Gedung Bank Mandiri dan Rumah Jabatan Walikota. STASIUN KERETA API, stasiun peninggalan colonial menjadi stasiun sentral dan terbesar di Jawa Barat, di dekat situ terdapat Kantor Pusat PT. KAI di Jalan Perintis Kemerdekaan. Stasiun yang mempunyai dua muka pintu masuk utama utara dan selatan. Dari stasiun ini kereta api berangkat ke beberapa destinasi seperti Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di depan stasiun sebelah selatan ada terminal kecil angkutan dalam kota, ELF jurusan Ciamis Malangbong dan jurusan ke Lembang, nama terminal kecil ini adalah ST. Hall. Kedai sate, kedai nasi, hotel kecil dan kantor kargo pengiriman barang ada juga di sekitar sini. Pasar Baru pun nggak jauh dari sini hanya beberapa ratus meter saja jaraknya. Di depan stasiun sebelah utara dibatasi oleh Jalan Kebon Kawung, dekat sini ada beberapa hotel dan kedai penjual roti khas atau oleh-oleh. Seperti juga umumnya stasiun kereta api, stasiun Bandung dilengkapi loket penjualan tiket online, penitipan barang, kantor ekspedisi, toko makanan minuman, mushala, area parkir dan toilet. GEDUNG PAKUAN, dekat Rumah Sakit Mata Cicendo merupakan gedung kuno dan bersejarah, bentuknya seperti umumnya istana peninggalan kolonial. ITB dan Kebun Binatang, Kebun Binatang Bandung ada di Jalan Taman Sari dan di bagian atasnya ada Institut Teknologi Bandung (ITB). SENI BUDAYA, jangan lupa nikmati kesenian Wayang golek, Sesingaan (biasanya kalau ada khitanan), Musik Degung, Gamelan Sunda, Pencak Silat, Tari Jaipongan, Seni gendang, Calung, Angklung dan kadang-kadang ada atraksi adu domba. Kalau musisi dan artis, Bandung gudangnya jangan dibilang lagi deh semua orang juga tau ...
WISATA ALAM ARROUND BANDUNG
Di utara Bandung ada tempat wisata Gunung Tangkuban Perahu (ingat : Legenda Sangkuriang) dengan kawah belerang-nya yang sangat indah, turun beberapa ratus meter dari sini ada kawah Domas airnya yang mendidih bisa untuk rebus telur. Menuju Gunung Tangkuban Perahu bisa dicapai dengan kendaraan pribadi atau umum, bisa juga berjalan kaki dari Lembang lewat hutan pinus Jayagiri.
Panorama indah perladangan dan Pasar Lembang, lahan-lahan ditanami aneka sayur mayur hasil panennya dikirim ke berbagai daerah. Di sekitar Pasar Lembang banyak dijual sayur mayur dan buah-buahan yang segar, kubis, sawi, wortel, strawbery, alpokat dan tomat, nikmati juga juga COLENAK 'dicocol enak' makanan yang dibuat dari ketan menjadi sajian uli yang dibakar kemudian dicocolkan pada gula cair. Disamping itu ada satu lagi obyek wisata di Lembang adalah Teropong Bintang.
Ciater dan Maribaya, tempat wisata air panas. Terdapat aliran air panas belerang melalui sungai-sungai kecil untuk have fun atau untuk menyembuhkan beberapa penyakit kulit. Di sekitar sini ada air terjun dan tersedia kolam renang, cottage atau kamar-kamar yang disewakan.
Di Selatan Kota Bandung ada tempat wisata Situ Patenggang dan kawah putih, lokasinya di daerah Ciwidey sekitar 2 jam dari Bandung. Kawah putih dan hamparan pasir putih di atas gunung membawa daya tarik yang kuat bagi pengunjungnya dilengkapi dengan danau yang berair kehijauan sungguh indah ciptaan Ilahi ini. Disamping itu ada Situ Patenggang yang luas dengan pulau kecil ditengahnya menambah lengkap wisata dekat Gunung Patuha di selatan Kota Bandung ini. Untuk melihat perkebunan teh yang indah singgahi Rancabali atau Banjaran trus ke Pengalengan dekat Gunung Malabar.
GOA JEPANG, letaknya di Dago Pakar masuk kawasan Hutan Juanda disitu ada goa atau bunker peninggalan Jepang. Masuk kemari enaknya pakai pemandu dan sewa senter yang harganya tidak mahal. Silakan berpetualang di dalam kegelapan ...
Sampai saat ini Bandung masih juga dilanda kemacetan apalagi pada weekend atau liburan, ribuan kendaraan masuk ke Bandung untuk shopping atau berlibur. Kalau biasanya Jakarta dapat banjir kiriman dari Bogor, begitu juga Bandung dapat banjir kiriman kendaraan dari kota-kota tetangganya. Kendaraan ber-plat nomor 'Z' dari Garut, 'B' dari Jakarta, 'E' dari Cirebon, 'H' dari Semarang, 'AB' dari Yogjakarta atau 'L' dari Surabaya. Karena selalu dipenuhi oleh tamu dadakan pada hari jum’at s/d minggu sehingga harga penginapan atau hotel taripnya lebih tinggi dari hari-hari biasa. Dengan adanya fly over Pasteur cukup membantu mengurangi kemacetan, bentuk fly over yang indah semakin menambah icon baru Kota Bandung.
LAST STORY
Ngalor ngidul ceritain Bandung nggak ada habisnya, budayanya, keindahannya, kulinernya, grosirnya, kemolekan gadisnya, keramahannya semua ada disini. Jangan ke luar negeri sebelum ke Bandung ya, orang Malaysia dan dari Western aja berbondong-bondong datang ke Bandung, mengapa kita tidak ?
By the way ada beberapa temen aku di Bandung dengar kalau aku mau ke Bandung, mereka coba menghubungiku aku bilang aku nggak ke Bandung tapi hanya ke Garut. Namun beberapa temen dekatku minta ketemu aku sekalian bersilaturahmi. . . ya aku nggak keberatan dan menginap gratis di tempat mereka, udah nginep gratis ditraktir makan pula setiap hari. Iya tuh ada beberapa temanku yang kos di tengah kota Bandung, lokasinya strategis aku tanya berapa kos per bulan ? katanya mulai 1,3 juta s/d 2 juta rupiah. Sambil nonton televisi CRChannel (City Info Bandung) dengan suasana yang tenang sehingga ingin lebih lama lagi tinggal di Bandung. Thank’s friend’s.
copyright© by RUSDI ZULKARNAIN
email : alsatopass@gmail.com
1 comment:
Wahh liputanx menarik.. Saya jg pengen ke bandung dlm waktu dekat.. Alhamdulilah nambah pengetahuan.. >,<
Post a Comment