NGALAM Sing Nggak seMalang Namanya
MALANG RAYA, kota kecil di Indonesia tapi besar di Jawa Timur, itulah Malang, Ngalam sing nggak seMalang namanya. Wilayah Malang raya terdiri dari Kabupaten Malang dan Kota Madya Malang. Pemerintah kabupaten (Pemkab) dipimpin seorang Bupati yang mengelola 33 Kecamatan, berbatasan langsung dengan 6 Kabupaten (Blitar, Pasuruan, Kediri, Jombang, Mojokerto, Lumajang) dan 1 kota (Batu). Sedangkan Pemerintah Kodya-nya (Pemkot) dipimpin seorang Walikota yang mengelola 5 Kecamatan.
Melihat kotanya memang kelihatan kecil tapi kalau berbicara Malang Raya wilayahnya begitu luas. Alamya lengkap, ada laut di Sendang biru, pantai Ngeliyep atau pantai-pantai lainnya, sungai besar Brantas dan Sungai Bango, pegunungan Panderman, Anjasmoro, Kawi, Arjuno, Welirang dan dari kejauhan tampak Gunung Semeru dan Bromo, perkebunan teh Wonosari, perkebunan apel di Batu dan Poncokusumo, peternakan, pertanian sawah dan ladang. Sedangkan fasilitas umumnya ada Airport Abdurahman Saleh, Masjid Jami, Al Ikhlas, Sabilillah dan AR. Fachrudin di Kampus UMM, Mall Olympic Garden (MOG) - Malang Town Square (MATOS), Stadion Gajayana - Stadion Kanjuruhan, Pasar Tradisional besar dan kecil, Terminal bus antar kota antar provinsi di Arjosari, Stasiun Kereta Api destinasi ke barat, tengah dan timur pulau jawa, berbagai universitas berkelas, pondok pesantren dan rumah sakit.
Kota Malang yang sejuk dan tenang, memiliki banyak bangunan peninggalan kolonial, kotanya relatif tidak macet dan biaya hidup relatif murah, masyarakatnya yang santun merupakan ciri utama Kota Malang. Banyak orang datang ke Malang untuk refreshing atau beristirahat, biasanya mereka datang dari kota-kota yang berhawa panas seperti Surabaya, Madura dan Pasuruan. Ciri utama lainnya adalah bahasa walikan, jangan heran kalau di Malang bahasanya bukan bahasa jawa timuran biasa tapi bahasa jawa yang di bolak balik. Sebagai contoh : AREK menjadi KERA, SAYA menjadi AYAS, MALANG jadi NGALAM, PIRO jadi ORIP, hal tersebut sudah biasa dipakai sehari-hari oleh anak-anak, tua dan muda.
LEBIH DETAIL dengan MALANG
Kota yang sejuk dan tenang sangat disukai para orang tua untuk menyekolahkan anaknya disini, mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia dan ada juga dari negeri jiran. Malang sebagai kota pelajar diburu oleh para penuntut ilmu bersekolah di berbagai perguruan tinggi yang berkelas sebut saja Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadyah, Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Malang dan di Perguruan Tinggi lainnya.
Peninggalan para pendahulu kita masih bisa kita saksikan disini, Candi Kidal dan Candi Jago dekat Tumpang, Candi Badut dekat Wagir dan Candi Singosari. Atau bangunan peninggalan kolonial, bangunan sepanjang Jalan Ijen, Gereja Kayu Tangan, Gereja di Simpang Balapan, Klenteng, Stasiun Kereta Api, Toko Oen, rumah sakit Lavalete dan sekolah Corjesu. Di sekitar alun-alun kota ada Masjid Jami, Kantor Pos, Pendopo Bupati, Kampung Arab dan Pasar Besar. Disamping itu terdapat beberapa lokasi air terjun (coban), Coban Rondo, Coban Pelangi, Coban Parang Teja dan Coban Glothak.
Sebagai icon Kota Malang ada di depan Balai Kota (Kantor Walikota), bundaran berupa taman yang ditengahnya ada tugu seperti tugu muda di Semarang. Di sekitar situ ada Hotel Tugu, SMU-1, Splendit Inn, jauh sedikit ada Stasiun Kereta Api, Pasar burung dan Pasar bunga.
Menuju ke utara melewati Singosari kemudian Lawang sekitar situ ada kebun teh Wonosari udaranya yang sejuk untuk berekreasi sambil minum teh hangat sangatlah mengasyikan atau berenang di kolam renang dan ber-outbond dengan flying fox. Lawang mempunyai view-nya sangat indah ada jalan yang berbelok, ada rel kereta api, ada Hotel kuno Niagara dan di dekatnya ada rumah di puncak bukit, view-nya sangat indah dan mengesankan. Namun seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kendaraan, saat ini ada fly over untuk mengurangi kemacetan. Sebetulnya kalau suasana tempo dulu bisa dipertahankan sangat mendukung untuk sanatorium dan rumah sakit jiwa yang membutuhkan ketenangan, kedua tempat itupun sampai sekarang masih ada. Selepas Lawang akan kita temui Kebun Raya Purwodadi, di dalamnya terdapat berbagai spesies tanaman, pohon-pohon besar yang rindang menambah betah untuk berlama-lama disini. Setelah dari sini, kalau ke utara terus bisa ke Pandaan, Porong, Sidoarjo, Surabaya atau Pasuruan sampai ke Bali Lombok.
Menuju ke selatan melewati Kepanjen saat ini sebagai ibukota Kabupaten Malang, setelah itu akan menuju ke Bendungan Karangkates, ke Gunung Kawi (tempat rekreasi dan sebagai tempat wisata rohani), ke Pantai Ngeliyep, ke Balekambang (ada daratan kecil tempat pura Hindu yang dihubungkan oleh jembatan kecil dan panjang) atau ke Pantai Sendang Biru dan Pulau Sempu (see blog : Jangan ke Phi Phi island sebelum ke Sempu island).
Menuju ke barat mulai dari Dinoyo ada sentra kerajinan keramik, Taman Rekreasi Sengkaling dan Kota Batu yang berada di ketinggian dengan udaranya yang sejuk seperti Bandung. Saat ini KOTA BATU sedang berbenah terus menerus sebagai kota wisata, terbukti setiap weekend atau liburan selalu dipadati pengunjung dari berbagai daerah menuju Jatim Park 2, Batu Night Spectakuler BNS), Museum Satwa, Batu Secreet Zoo, Arena off road, Outbond, Agro Kusuma (masuk kawasan ini bisa petik apel sesuai paketnya), Alun-alun Batu yang baru (di sekitarnya disediakan kran-kran air langsung minum), Songgoriti, mandi air panas di Cangar dan Selecta. Puluhan cottage, hotel besar dan kecil tersebar disini, jangan lupa kunjungi pusat tanaman dan bunga di Sidomulyo. Keluar Kota Batu menuju Pare Kediri atau Jombang melewati tempat wisata Selorejo dan rafting di Kesembon. Mohon dimaklumi pada saat hari sabtu dan minggu atau liburan jalanan menuju Kawasan Batu macet terutama dari arah Lawang-Karanglo-Karangploso-Batu, dan dari arah Dinoyo-Sengkaling-Batu. Saat ini sedang direncanakan membuat poros jalan baru dari Lawang - Batu, semoga cepat terealisasi... amin.
Menuju ke timur ada Taman Rekreasi Wendit, Bandara Abdurahman Saleh, Pakis trus bisa ke Jabung, Nongkojajar dan Tumpang. Di pusat kecamatan Tumpang terdapat Candi Jago dan 8 km dari sini tepatnya di Desa Rejokidal Kecamatan Tumpang ada Candi Kidal. Dari Tumpang kalau diteruskan menuju Poncokusumo disana banyak perkebunan apel, Gunung Bromo, Coban Pelangi, Turen dan Lumajang.
Terminal Bus Arjosari melayani angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) ke berbagai jurusan Blitar, Tulungagung dan Trenggalek, ke Surabaya, Gresik dan Lamongan, ke Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Lumajang, Banyuwangi dan Jember, ke Solo, Jogya, Semarang, Bandung dan Jakarta, ke Bali dan Lombok. Terminal bus Landungsari melayani rute Kediri dan Jombang. Bandara Abdurahman Saleh melayani rute Malang – Jakarta (pp) dengan Garuda dan Sriwijaya Air. Dan Stasiun kereta api rute Surabaya, Banyuwangi, ke Jawa tengah, Jawa barat dan Jakarta dengan rangkaian KA Matarmaja (Malang, Blitar, Madiun dan Jakarta), KA Penataran (Tulung Agung, Blitar, Malang dan Surabaya), KA Gajayana (Malang – Jakarta) dan Malabar (Malang – Bandung).
Transportasinya yang murah membantu mobilitas masyarakatnya, kalau naik angkot dalam kota hanya 2500 rupiah, naik bus biasa ke Surabaya 8 ribu dan bus AC 15 ribu, kereta api ekonomi ke Surabaya 4 ribu, naik ojek juga relatif murah. Taksi tinggal telepon aja dan travel ke berbagai kota tinggal dipesan, Travel ke Surabaya Kota 50 ribu, ke Airport Juanda 60 ribu namun kalau dari Juanda ke Malang taripnya 70 ribu.
Kuliner kebanggaan masyarakat, Siapa yang tidak kenal BAKSO MALANG, APEL dan PECEL MALANG ? semua itu membuat penasaran orang untuk datang ke Malang. Coba nikmati bakso bakar, bakso sumsum, bakso iga, bakso kerikil dan bakso presiden, atau rasakan pecel sambel tumpang, pecel Blitar, pecel lodeh, pecel madiun dan pecel kawi yang nyam.. nyam rasanya. Cicipi pula Apel Malang yang berwarna kehijauan dengan rasa khas asam manis dan apel manalagi dengan warna kuning soft, bisa didapatkan di pasar atau stand yang berjejer sepanjang jalan menuju Batu atau di Karanglo dekat pabrik rokok bentoel.
Yang lain adalah 'sego kucing' cuma 1500 rupiah kalau di Bali namanya 'nasi jenggo', yaitu nasi dengan lauk yang cukup untuk porsi seekor kucing. Di Kota Batu juga ada yang unik yakni nasi goreng apel, yang bisa didapat di Kedai Apel Kusuma Agrowisata. Tadi adalah kuliner khas Malangan, yang Western, Chinese food, burger butho, burger klenger dan aneka masakan nusantara juga ada. Belum lagi makanan lesehan atau cafe-cafe di halaman pinggir jalan yang jumlahnya banyak sekali.
Sebagai buah tangan untuk dibawa pulang banyak tersedia di toko khusus oleh-oleh yang menyediakan minuman kemasan sari apel berbagai paduan rasa buah lainnya, atau kripik nangka, kripik apel, kripik bakso, kripik pepaya, kripik salak, kripik sukun, kripik pisang, kripik nanas dan kripik kentang yang bisa dibeli di Jalan Sanan atau Jalan Ciliwung.
Sebelum dari/ke Bandara Abdurahman Saleh coba mampir ke pabrik sepatu dan sandal dari kulit (Hand made) lokasinya dekat monumen pesawat di Pakis namanya 'Modello' atau beragam bahan dan busana bordir di 'Istana Bordir' dekat pasar Pakis.
Biaya hidup di Kota Malang masih bisa disesuaikan dengan pendapatan kita, tempat tinggal dan makanan masih bisa dijangkau oleh kalangan bawah. Semisal untuk kos bulanan berkisar 150 ribu s/d 500 ribu atau bayar kos tahunan bisa lebih murah lagi atau kontrak satu rumah dibayar rame-rame beberapa orang juga bisa. Sebungkus nasi pecel atau semangkuk bakso masih bisa kita dapatkan dengan harga 3000an.
Anda perlu barang seken, datanglah ke kawasan Pasar Comboran pagi hingga petang atau menjelang maghrib ke daerah Kebalen dekat Klenteng. Di kedua lokasi ini menjual barang-barang seken dan yang baru dengan harga yang miring, tawarlah dengan santun semoga dapat harga yang murah.
Selain pelancong biasa yang datang ke Malang banyak juga artis ibukota dan group band ternama kerap kali tampil di Malang. Hampir semua artis dan group band pernah tampil di Malang sebagai salah satu kota barometer musik di Indonesia. Sedangkan seni budaya asli Malang antara lain kesenian bantengan, wayang kulit dan tari topeng.
Berbagai prestasi skala nasional telah diraih Kota Malang baik di pemerintahan maupun umum. Klub sepakbolanya juga menjadi kebanggaan masyarakat, AREMA dan PERSEMA yang telah beberapa kali menjadi champion liga Indonesia. Sebagai mata pencaharian masyarakat Malang ada di sektor formal dan non formal, sektor formal di pemerintahan, kantor-kantor atau di pabrik, sebagai petani dan peternak, segala jenis home industri keramik, macam-macam kerajinan, makanan termasuk industri pembuatan rokok rumahan. Malang mempunyai 9 Stasiun TV lokal lho ...
MALANG TEMPO DOELOE FESTIVAL
Kalau ingin hangout setiap hari minggu pagi datanglah ke 'Pasar Minggu', lokasinya di sepanjang Jl. Semeru dekat stadion Gajayana. Disitu berjejer stan-stan menjual beragam kebutuhan mulai dari makanan, pakaian dan pernak-pernik yang harganya sangat terjangkau. Pasar Minggu ini pastinya hanya digelar setiap hari minggu pagi sampai menjelang siang, suasananya ramai kalau untuk sekedar refreshing bisa datang ke tempat ini. Namun kalau mau yang lebih dari itu dan spesial kita harus sabar menunggu tiba waktunya Festival Tahunan Malang Tempo Dulu (MTD), disinilah tempatnya pesta rakyat Malang.
Malang Tempo Doeloe Festival atau MTD tahun ini diselenggarakan mulai tanggal 19 Mei, di Tahun 2011 ini adalah gelaran yang ke VI dengan thema discovering Heritage. Festival ini setiap tahun digelar di sepanjang Jalan Ijen, menampilkan stand-stand tempo doeloe yang konten-nya barang dan pernak-pernik nuansa tempo doeloe. Para peserta dan pengunjungnyapun diminta berpakaian ala tempo doeloe. Festival serupa ada juga di daerah lain seperti Jakarta Fair, Jakarta Fashion Food Festival (JFFF), Jember Festival Carnival (JFC), atau Pesta Kesenian Bali (PKB) biasanya digelar di sepanjang Jalan Renon Denpasar dan diikuti oleh peserta dari mancanegara. MTD Festival digelar hanya beberapa hari saja, nuansa tempo doeloe sangat kental di festival ini sepeda ontel, mobil kuno, pakaian tempo doeloe dan kuliner tempo doeloe.
Jalan Ijen atau boulevard Ijen yang luas ditengahnya ada taman yang indah, di kiri kanannya ditumbuhi pohon palm dan pohon-pohon besar yang berjajar rapi, di sepanjang jalan inilah acara MTD digelar walaupun disitu banyak rumah-rumah pribadi yang rela mengalah ‘diganggu’ demi acara tahunan ini sebagai hiburan masyarakat Ngalam. Ayo pindah ke Malang, kota anti stress dan anti polusi untuk kualitas hidup yang lebih baik.
ADA yang MENGGANGGU
Seiring perkembangan kota dari waktu ke waktu, Malang keadaannya semakin ramai dan padat. Orang bekerja di sektor formal seperti pemerintahan, perkantoran dan pabrik sangat terbatas, sehingga masyarakat harus pandai berkreasi dan berkarya sendiri. Membuka usaha sendiri di sektor non formal berjualan atau berdagang membutuhkan tempat usaha seperti ruko 'rumah toko' saking banyaknya pertumbuhan ruko menjadikan Malang sebagai Hutan Ruko. Disamping itu saat ini sedang dibangun apartemen besar di ujung selatan jalan Soekarno Hatta, sehingga menambah semarak denyut Kota Ngalam.
SELAMAT HARI JADI KOTA NGALAM 01 APRIL 2012 YANG KE-98
Update : Di tahun 2012 kemacetan menyeruak dimana-mana. Sebut saja di Jl. Soekarno Hatta, di Jl. Dinoyo dan Blimbing. Awalnya anti macet, tapi sekarang di mana-mana ..... MAAACET.
copyright© by RUSDI ZULKARNAIN
email : alsatopass@gmail.com
No comments:
Post a Comment