BERAMAL LEWAT TULISAN

Tuesday, 7 June 2011

AKU DI MATAMU





KISAH PERJALANANKU YANG DITULIS WARTAWAN JAWA POS

Pada hari sabtu tanggal 28 Mei 2011 aku baca Koran Jawa Pos khususnya di halaman 33 Radar Malang, kisah perjalananku ada disana yang ditulis oleh wartawan Kholid Amrullah.

Di bawah ini tulisan Sang wartawan yang aku salin lengkap , dan di blog ini aku beri judul AKU DI MATAMU




Menjelajah Dunia dengan Semi Gratis ala Rusdi Zulkarnain

Buru Tiket Nol, Hadapi Imigrasi Pakai Jurus Hotel Mewah
 
Traveling ke luar negeri identik dengan biaya mahal. Tapi itu tidak berlaku bagi Rusdi Zulkarnain. Dengan pandai-pandai menyiasatinya, perjalanan ke berbagai negara bisa tanpa biaya perjalanan. Bahkan tiket pesawatpun bisa gratis.

RUKO yang dipakai Rusdi Zulkarnain membuka usaha distro banyak ditempeli foto-foto keluarga yang berlibur ke luar negeri. Ada foto ke Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Hongkong, China, India, Paris, Belanda, hingga New York, AS. Foto-foto itu kebanyakan di lokasi terkenal di setiap Negara.

Sebut saja saat di India. Rusdi dan keluarganya berpose dengan latar belakang Taj Mahal. Lalu di Amerika Serikat, Rusdi juga berpose dengan latar gedung-gedung pencakar langit New York. "Saya bisa berwisata itu jangan dikira banyak duit lho, tapi dengan biaya murah. Asal tahu caranya, pergi ke luar negeri itu tidak mahal kok" ucap bapak satu anak ini.

Ia pun menceritakan pengalamannya pergi dengan biaya murah. Mulai ke Malaysia, Singapura, hingga India. Trik utama yang ia lakukan mendapatkan biaya perjalanan murah adalah bergabung dengan situs airlines (maskapai penerbangan) yang menyediakan promo tiket murah ke luar negeri. Ia bergabung ke situs itu dengan cara mendaftarkan diri.

Praktis dengan cara itu, Rusdi selalu mendapatkan informasi melalui email. Biasanya informasi ini datang lebih awal daripada yang dikeluarkan maskapai di iklan-iklan. "Saya tinggal pilih saja, kemana tujuan yang diinginkan." Terang suami Mardiana ini.





PESAWAT GRATIS : Rusdi berpose di depan Taj Mahal India

Tak jarang promo tiket pesawat ke sejumlah negara tujuan bisa sangat murah. Bahkan dia pernah mendapat fasilitas Rp. 0 rupiah untuk tujuan India. Tapi memang, jadwal pemberangkatannya harus menunggu beberapa bulan ke depan. "Biasanya harus nunggu dua bulan hingga enam bulan. Butuh sabar sih kalau mau dapat gratisan." Ujar pria kelahiran Jakarta tahun 1962 ini seraya terkekeh.

Saat sudah memutuskan untuk pergi ke negara tertentu, Rusdi pun memesan tiket secara online menggunakan kartu kredit. Tak lama kemudian ia menerima kiriman tiket itu melalui email dan langsung ia cetak. Di tiket tersebut sudah tertera nomor penerbangan, tempat duduk, dan negara tujuan. Namun, biasanya waktu berangkat masih beberapa bulan lagi. Nah, sambil menunggu jadwal pemberangkatan, dia menyiapkan segala hal yang terkait dalam perjalanan nanti.

Misalnya, saat ingin pergi ke Tiongkok, Rusdi langsung browsing untuk mencari info tentang Tiongkok. Setelah itu, ia membuat jadwal perjalanan yang mencakup tempat tujuan wisata, angkutan, waktu shalat, operator tour, kurs, dan penginapan. Tak ketinggalan Rusdi juga mencari peta perjalanan. Bahkan, untuk mempersiapkan di negara tujuan, ia pun memesan hotel jauh-jauh hari. "kan dapat murah juga kalau booking jauh-jauh hari," tambahnya.

Persiapan lainnya adalah mengumpulkan mata uang asing. Apalagi selama di Negara tujuan, harus mengurus sendiri kebutuhannya. Selain itu, masih ada trik lagi yang harus dimiliki. Yakni saat ada pemeriksaan dari imigrasi di luar negeri. "Di sejumlah negara, misalnya Amerika , turis dari Indonesia sering dicurigai," kenangnya.

Karena itu, biasanya petugas imigrasi bertanya macam-macam. Tujuannya kemana, bawa uang berapa, berapa lama, apa sudah pernah ke negara itu, dan seabrek pertanyaan lainnya. "Maka setiap kali saya ditanya tempat tinggal, saya sebut hotel kelas menengah. Dan cara menyebutkannya harus mantap, kalau perlu lengkap dengan alamat dan nomor teleponnya," jelas pria berkaca mata ini.

Dengan menyebut hotel kelas menengah pihak imigrasi biasanya menduga jika wisatawan itu membawa uang banyak. Padahal, setelah lolos dari pemeriksaan, dia tidak selalu menginap di hotel menengah. Kadang juga menginap di hotel murah atau berkunjung ke rumah teman. "Yang terpenting dalam menjawab pertanyaan mantap dan meyakinkan." Tuturnya.

Meski sudah terbiasa berhubungan dengan imigrasi negara orang, Rusdi sempat ditahan di Imigrasi Singapura saat menyeberang dari Malaysia. Karena dicurigai, dia ditahan di pos pemeriksaan keimigrasian Singapura hingga satu jam. Yang bikin pusing Rusdi, saat di ruangan itu, ia tidak ditanya apa-apa. Tapi hanya dibiarkan duduk manis. "Tapi saya tahu disitu banyak kamera pengintai dan tentara Singapura," terangnya. Setelah itu, Zulkarnain dipersilakan pergi begitu saja.

Kendati begitu, ia mengingatkan bahwa tiket murah bahkan bisa gratis, bukan berarti tanpa pengorbanan. Karena fasilitas itu tiket, ia harus beli bagasi, asuransi, dan tanpa catering (meal dan drink beli). Bahkan saat dari atau ke pesawat apron harus jalan kaki. Tak dapat fasilitas shuttle bus. "Yang penting kan bisa ke luar negeri dengan murah. Jadi dinikmati ajalah," ujarnya. (*/war)


copyright© by RUSDI ZULKARNAIN
email : 
alsatopass@gmail.com

2 comments:

Farina Alwi - FAjar-RIssa-aliNa-ALimin-WIwin said...

pak, cara gabung disitus airline itu bagaimana>?

seratusnegara said...

hai rissa,

kalo pake airasia, masuk web www.airasia.com nti tersedia menu utk menjadi member dan pastinya hrs isi data2 yg diminta. Selamat mencoba...