Malang, 15 Desember 2012,
Setelah doa bersama di dalam bus, kami warga RW VI Perumahan PJ Malang tepat 05:50 pagi mengawali perjalanan selama 3 jam menyusuri jalan sejauh 116 Km menuju Tulungagung. Ini adalah kegiatan berkala Rukun Warga 'RW' mengajak warganya agar lebih akrab salah satunya melalui rekreasi bersama. Sebenarnya ini acaranya ibu-ibu, pesertanya semua para ibu sedangkan para bapaknya hanya 7 orang yang bertugas mengawal mereka.
Para ibu hanya membayar beberapa puluh ribu rupiah saja untuk wisata ini dan para bapaknya free. Itu sudah termasuk transportasi, snack sepanjang perjalanan, breakfast box, makan siang di resto, masuk ke beberapa spot wisata belanja & kuliner serta diberi buah tangan untuk dibawa pulang. Penasaran ingin tau kisahnya, mari kita explore lebih jauh ....
DIMANA dan DENGAN APA ke TULUNGAGUNG ?
Tulungagung, adalah salah satu Kabupaten di pesisir selatan Provinsi Jawa Timur. Menuju ke sana ada beberapa alternatif seperti dengan bus, kereta api, travel atau kendaraan sendiri. Perjalanan kami tempuh dengan Bus AC Pariwisata PO Medali Mas sewaan kapasitas 50 seats 2 X 3. Menurut Drivernya, Mas Bayu dan Kondekturnya Mas Suwandi harga sewa bus ini seharian penuh dari pagi hingga tengah malam tidak lebih dari 2,4 Juta Rupiah.
Kota Tulungagung 'TA' dari Malang normalnya bisa ditempuh dalam 3 jam. Kalau pakai kereta api naiknya dari Stasiun Malang Kota Baru, paling murah dengan kereta ekonomi Penataran atau kereta bukan ekonomi seperti Malabar jurusan Bandung, Gajayana jurusan Jakarta, Matarmaja (ekonomi jarak jauh) jurusan Jakarta, Malioboro jurusan Yogja atau Senja Singosari. Tapi dengan kereta api ekonomi jarak jauh atau eksekutif ongkosnya lebih mahal karena harus bayar tarip Yogya. Berikut adalah jadwal kereta api ekonomi dari Malang ke TA, pukul 07:23, 10:20 dan 13:33. Kalau naik bus jamnya bebas asal jangan terlalu malam.
Kabupaten TA berbatasan langsung dengan 3 kabupaten lainnya, Blitar, Kediri dan Trenggalek. Jadi menuju ke TA bisa dilakukan dari mana saja tergantung dari mana berangkatnya. Dengan bus akan menempuh rute Malang, Kepanjen, Blitar, Ngunut dan TA, begitu juga kalau pakai kereta api rutenya sama dengan bus.
Kota Tulungagung 'TA' dari Malang normalnya bisa ditempuh dalam 3 jam. Kalau pakai kereta api naiknya dari Stasiun Malang Kota Baru, paling murah dengan kereta ekonomi Penataran atau kereta bukan ekonomi seperti Malabar jurusan Bandung, Gajayana jurusan Jakarta, Matarmaja (ekonomi jarak jauh) jurusan Jakarta, Malioboro jurusan Yogja atau Senja Singosari. Tapi dengan kereta api ekonomi jarak jauh atau eksekutif ongkosnya lebih mahal karena harus bayar tarip Yogya. Berikut adalah jadwal kereta api ekonomi dari Malang ke TA, pukul 07:23, 10:20 dan 13:33. Kalau naik bus jamnya bebas asal jangan terlalu malam.
Kabupaten TA berbatasan langsung dengan 3 kabupaten lainnya, Blitar, Kediri dan Trenggalek. Jadi menuju ke TA bisa dilakukan dari mana saja tergantung dari mana berangkatnya. Dengan bus akan menempuh rute Malang, Kepanjen, Blitar, Ngunut dan TA, begitu juga kalau pakai kereta api rutenya sama dengan bus.
APA SAJA POTENSI TULUNGAGUNG ?
Kabupaten yang berpenduduk sekitar 1 jutaan ini memiliki beberapa keahlian dalam berusaha. Peran serta masyarakatnya dalam memutar roda perekonomian daerahnya ada pada sektor wisata, budaya, industri dan tenaga kerja. Sebut saja misalnya keahlian di sektor kuliner, lezatnya ayam lodho, gurihnya kerupuk rambak (dari sapi), sate gule adalah olahan khas masyarakatnya. Buah dan juice blimbing yang segar bisa dipetik langsung dari kebunnya atau aneka jajanan khas TA yang tersedia di pusat oleh-oleh. Selain kuliner ada industri perlengkapan TNI (tas, ransel berikut aksesoriesnya), konveksi aneka busana, batik, bed cover, sprei serta sarung bantal kursi. Ada juga home industri peralatan dapur dari stainless, alat-alat kebersihan seperti keset dan aneka sapu.
Potensi alam berupa pantai-pantai, goa, air terjun, perkebunan dan agro wisata, itu adalah keindahan yang ada di TA. Pantainya yang terkenal dan sering dikunjungi wisatawan adalah Pantai Popoh. Sumber Daya Manusianya disamping terserap di dalam negeri, juga banyak sebagai TKI di luar negeri. Mengapa di TA banyak bertebaran money changer ? mungkin ini ada hubungannya dengan TKI.
WISATA BELANJA & KULINER
Hanya seharian kami ke TA dan khusus ingin wisata belanja dan kuliner saja. Pertama, mengunjungi show room industri perkakas dapur dari stainless. Bus kami tiba di situ tepat pukul 9 pagi tapi show room-nya belum buka dan terpaksa dibuka walaupun belum waktunya buka karena hanya ingin melayani kami.
Show room ini UD AMIN namanya, terletak di Jl. Blitar 12 Gilang Ngunut, TA phone (0355) 395462 email : chairul.amin45@yahoo.com. Yang dijual adalah alat dapur seperti aneka sendok, panci, mug, pisau, dudukan tungku kompor dan wajan. Harganya mahal nggak ? harganya lebih murah kok. Tempat ini cukup disukai para ibu karena berkaitan dengan dapur, tidak heran mereka banyak membeli segala macam peralatan di sini.
Lokasi berikutnya adalah agrowisata blimbing. Letaknya ada di Desa Moyoketen, Kecamatan Boyolangu berjarak 5 km dari pusat kota TA. Masuknya gratis tidak seperti di tempat wisata lainnya yang harus bayar. Pantas saja kalau kebun milik Pak Mulyono ini sering didatangi rombongan anak sekolah dan masyarakat umum lainnya. Di lokasi ini kita dapat menyaksikan hamparan pohon belimbing kualitas super (besar dan manis). Ingin makan blimbing ? silakan petik sendiri dan jangan petik yang belum waktunya dipanen, itu dilarang oleh Pak Mul.
Senang sekali melihat ratusan buah blimbing yang menggantung di depan mata. Pak Mulyono menghargai blimbingnya 2000 rupiah per buah. Disamping memakan langsung buah blimbing yang segar, di kebunnya tersedia juga jus blimbing. Dan makanan variasi lainnya adalah dodol blimbing, bakso dan mie goreng.
Pak Mul menyediakan tanaman blimbing muda, katanya dalam 7 bulan sudah bisa dipanen. Kalau tidak mau repot dia juga menjual bibit berupa biji blimbing dalam bungkusan kecil. Sebagai petani yang mempunyai visi ke depan untuk memajukan daerahnya ini, telah menerima beberapa piagam penghargaan dari pemerintah dan dari lainnya. Semuanya beliau tempel di dinding depan loby usahanya.
Jauh di belakang kebun ini para ibu sudah selesai mengocok arisannya, kemudian semua menuju loby mengambil bungkusan buah blimbing yang telah dipesan sebelumnya. Sebagai tambahan, para ibu membeli sendiri oleh-oleh lain yang berasal dari buah blimbing. Sebelum meninggalkan kebun Pak Mul, beliau mendoakan kami semoga sehat semua dan dapat kembali lagi mengunjungi kebunnya. Tentu saja Pak Mul bilang begitu karena buah blimbing punya khasiat tersediri terutama untuk menurunkan tensi tinggi.
Mungkin saja semula Pak Mulyono hanya menanam pohon blimbing tanpa rencana yang besar. Lama kelamaan dia tidak mengira usahanya bakal berkembang pesat dan dikenal masyarakat. Setelah dibuka untuk umum, sekarang timbul kendala yakni hanya kebunnya saja yang luas tapi jalan masuknya masih terlalu kecil apalagi untuk bus besar, kembalinya harus mundur dan sangat sulit untuk memutar sehingga perlu keakhlian bermanuver. Tempat parkir kendaraan untuk jumlah yang banyak belum dipersiapkan dengan baik. Oleh karena itu perlu kiranya berbagai pihak mesti bahu membahu memikirkan solusinya agar semua sama-sama untung.
Puas sudah menikmati blimbing di kebun Pak Mul. Kabin dan bagasi bus mulai penuh terisi dengan barang bawaan kami. Bus pun berjalan kembali menuju Jalan KHR Abdul Fatah Ngemplak, TA. Kenapa kesitu ? sebab perut kami sudah kriuk-kriuk harus segera diisi. Disitulah letak Rumah Makan Ayam Lodho Pak Yusuf (HP. 081335140737) yang menyediakan masakan khas TA, Ayam Lodho pedas. Cara bikinnya, ayam kampung dibakar setengah matang kemudian dimasak bersama bumbu dan santan. Ada juga penyajian ayam lodho yang berbeda, ayamnya disajikan terpisah dengan kuah santan yang pedas. Makannya tentu saja ditemani nasi putih atau nasi uduk yang gurih plus urap-urapan. Setelah makan masakan khas TA ini pasti ketagihan ingin kembali lagi ke sini.
Sebenarnya untuk menikmati ayam lodho tidak mesti di RM Pak Yusup, masih banyak Rumah Makan lainnya di kota ini. Silakan pilih sendiri Rumah Makan mana yang anda suka. Seekor ayam lodho berikut kuahnya, 1 porsi harganya dipatok 65 ribu. Kalau mau dibawa pulang juga bisa asal jangan terlalu lama di jalan karena kuahnya bersantan jadi bisa cepat basi. Hampir semua rombongan kami pesan ayam lodho ini (pesan 39 ekor) untuk dibawa pulang. Khusus ayam lodho milik kami keesokan harinya di rumah kuahnya kami modifikasi ditambahi irisan kentang. Hasilnya sempurna seperti kare.
Perut sudah cukup terisi oleh ayam lodho, semoga apa-apa yang kami makan menjadi kebaikan dan kesehatan di tubuh kami. Hari sudah hampir petang, bus melaju lagi ke work shop pembuatan segala macam sprei, bed cover dan bantal kursi di Jalan Panglima Sudirman No. 81 TA. Nama work shop dan show room-nya adalah Bali Dream, pemiliknya bernama Anna Susanti (Agiuk) yang sudah malang melintang di bidangnya hampir 32 tahun. Berikut ini adalah nomor telepon work shopnya : (0355) 321048. Anda ingin pesan ? silakan hubungi telepon ini.
Di Bali Dream para ibu banyak memborong pilihannya, mungkin angka transaksi semuanya mencapai 10 jutaan. Bawaan yang dibeli tentu saja menambah sesaknya kabin dan bagasi bus. Oleh sebab itu setiap bungkusan harus diberi tulisan nama-nama pemiliknya agar tidak tertukar.
Tidak cukup sampai disitu kami masih mengunjungi work shop dan show room Batik Gajah Mada sebagai warisan budaya leluhur. Bus dipinggirkan di sisi Jalan Gajah Mada, kemudian kami harus berjalan sekitar 200 meter menuju work shop-nya di dalam perkampungan. Berikut adalah alamat lengkapnya : Batik Gajah Mada, Jl. Gajah Mada III No. 17 telepon (0355) 326259 Desa Mojosari Kec. Kauman TA Kode pos 66261. Email : info@batikgajahmada.com dan situsnya adalah : www.batikgajahmada.com
Mau tau harga batik-batik di sini ? harga bahan atau busana yang sudah jadi bervariasi antara 100 s/d 500 ribu, yang lebih mahal juga ada. Produk home made ini, ada batik cap dan ada batik tulis. Melihat ke belakang terdapat tungku raksasa pencelupan batik yang masih sangat tradisional, begitu juga tempat pembilasannya juga masih asli. Inilah karya budaya bangsa yang perlu dijaga keasliannya dan dikembangkan lebih baik lagi agar World Heritage Batik dari UNESCO tetap bertahan.
Waktu dhuhur pun tiba, kami yang laki-laki bergegas menuju Masjid yang ada di dekat work shop batik Gajah Mada. Setelah selesai dar situ masih ada lagi yang akan dikunjungi yaitu Pusat Konveksi di sepanjang jalan Botoran Timur. Karena hujan lebat membasahi bumi TA, kami hanya berkunjung di salah satu toko busana muslim, UD Diana namanya. Walaupun hujan deras, masih saja para ibu membeli sesuatu di situ. Ya harus kita maklumi memang kebanyakan ibu-ibu hobinya shoping dan 'ngobrol'. Sopir dan kondektur hanya bisa geleng-geleng kepala, "Apa aja yang dibeli ibu-ibu ini ?" katanya bertanya kepada kami.
Hujan masih belum reda tapi masih ada satu lokasi lagi yang mesti dikunjungi, yaitu Pusat Oleh-Oleh Khas TA di dekat Stasiun Kereta Api.. Deras betul hujannya hampir tidak mungkin kami turun dari bus untuk mengunjungi sederatan kios oleh-oleh walau pakai payung. Berdiskusi sebentar dengan para ibu, maka diputuskan tidak jadi turun dari bus. Pertimbangannya karena yang dibeli sebelumnya sudah cukup. Bus hendak keluar TA menuju Malang hujanpun sudah banyak mereda, eh malah bus merapat ke tempat penjualan perkakas kebersihan. Bener-bener wisata belanja nih. Hampir semua para ibu turun dari bus untuk membeli sapu lidi, keset dari sabut kelapa, sapu ijuk dan berbagai alat kebersihan rumah lainnya. Waduh kabin dan bagasi bus sudah semakin sesak, ditambah lagi dengan barang bawaanku yang ikut-ikutan beli barang-barang tersebut.
Kali ini beneran bus meninggalkan kota TA. Tapi di tengah perjalanan ada permintaan baru dari para ibu yaitu ingin makan bakso di Kepanjen. Leader bilang ok dengan syarat nanti akan di cek dulu ketersediaan bakso cukup ga untuk 40 orang. Dan bus pun tiba di Kepanjen. Leader turun dari bus untuk menanyakan apa bakso masih ada. Dari seberang jalan leader memberi kode kepada kami yang ada di atas bus bahwa bakso ok. Turunlah kami untuk menghangatkan badan bersama Bakso Duro Kepanjen. Cepat sekali pelayanannya, kami baru saja duduk tidak lama beberapa mangkuk bakso sudah siap di atas meja.Ternyata persedian bakso masih cukup banyak, mungkin karena malam itu adalah malam minggu.
Bakso panas sudah selesai di santap tapi para ibu tidak langsung naik ke bus, mereka masih berkutat di situ. Apalagi yang mereka lakukan ? Ternyata para ibu masih belum puas makan bakso di situ, banyak yang pesan beberapa bungkus untuk dibawa pulang. Kali ini kabin dan bagasi bus sudah amat sangat sesak. Ooo ... Ooo ... ibuku seminggu lagi kaummu akan memperingati Hari Ibu 22 Desember. Selamat Ya Bu ....
Waktu telah menunjukkan pukul 21:30 WIB bus meluncur lagi dalam sedikit kemacetan di malam minggu menuju Malang. Tepat pukul 22:30 bus tiba di perumahan kami, berarti perjalanan telah selesai dan sesuai rencana. Kami masing-masing menurunkan barang bawaan dari kabin dan bagasi. Pekerjaan ini memakan waktu yang agak lama karena harus memilih satu persatu.
Akhirnya selesai sudah One Day Journey ke TA.
Informasi :
Kantor PO Medali Mas
Jl. Sunandar Priyosudarmo 9-10
Purwantoro, Blimbing
Phone (0341) 473601
Malang 65122
Jl. Pasar Besar 149
Phone (0341) 325259 - 369397
Malang 65118
Pak Mul menyediakan tanaman blimbing muda, katanya dalam 7 bulan sudah bisa dipanen. Kalau tidak mau repot dia juga menjual bibit berupa biji blimbing dalam bungkusan kecil. Sebagai petani yang mempunyai visi ke depan untuk memajukan daerahnya ini, telah menerima beberapa piagam penghargaan dari pemerintah dan dari lainnya. Semuanya beliau tempel di dinding depan loby usahanya.
Jauh di belakang kebun ini para ibu sudah selesai mengocok arisannya, kemudian semua menuju loby mengambil bungkusan buah blimbing yang telah dipesan sebelumnya. Sebagai tambahan, para ibu membeli sendiri oleh-oleh lain yang berasal dari buah blimbing. Sebelum meninggalkan kebun Pak Mul, beliau mendoakan kami semoga sehat semua dan dapat kembali lagi mengunjungi kebunnya. Tentu saja Pak Mul bilang begitu karena buah blimbing punya khasiat tersediri terutama untuk menurunkan tensi tinggi.
Mungkin saja semula Pak Mulyono hanya menanam pohon blimbing tanpa rencana yang besar. Lama kelamaan dia tidak mengira usahanya bakal berkembang pesat dan dikenal masyarakat. Setelah dibuka untuk umum, sekarang timbul kendala yakni hanya kebunnya saja yang luas tapi jalan masuknya masih terlalu kecil apalagi untuk bus besar, kembalinya harus mundur dan sangat sulit untuk memutar sehingga perlu keakhlian bermanuver. Tempat parkir kendaraan untuk jumlah yang banyak belum dipersiapkan dengan baik. Oleh karena itu perlu kiranya berbagai pihak mesti bahu membahu memikirkan solusinya agar semua sama-sama untung.
Puas sudah menikmati blimbing di kebun Pak Mul. Kabin dan bagasi bus mulai penuh terisi dengan barang bawaan kami. Bus pun berjalan kembali menuju Jalan KHR Abdul Fatah Ngemplak, TA. Kenapa kesitu ? sebab perut kami sudah kriuk-kriuk harus segera diisi. Disitulah letak Rumah Makan Ayam Lodho Pak Yusuf (HP. 081335140737) yang menyediakan masakan khas TA, Ayam Lodho pedas. Cara bikinnya, ayam kampung dibakar setengah matang kemudian dimasak bersama bumbu dan santan. Ada juga penyajian ayam lodho yang berbeda, ayamnya disajikan terpisah dengan kuah santan yang pedas. Makannya tentu saja ditemani nasi putih atau nasi uduk yang gurih plus urap-urapan. Setelah makan masakan khas TA ini pasti ketagihan ingin kembali lagi ke sini.
Sebenarnya untuk menikmati ayam lodho tidak mesti di RM Pak Yusup, masih banyak Rumah Makan lainnya di kota ini. Silakan pilih sendiri Rumah Makan mana yang anda suka. Seekor ayam lodho berikut kuahnya, 1 porsi harganya dipatok 65 ribu. Kalau mau dibawa pulang juga bisa asal jangan terlalu lama di jalan karena kuahnya bersantan jadi bisa cepat basi. Hampir semua rombongan kami pesan ayam lodho ini (pesan 39 ekor) untuk dibawa pulang. Khusus ayam lodho milik kami keesokan harinya di rumah kuahnya kami modifikasi ditambahi irisan kentang. Hasilnya sempurna seperti kare.
Perut sudah cukup terisi oleh ayam lodho, semoga apa-apa yang kami makan menjadi kebaikan dan kesehatan di tubuh kami. Hari sudah hampir petang, bus melaju lagi ke work shop pembuatan segala macam sprei, bed cover dan bantal kursi di Jalan Panglima Sudirman No. 81 TA. Nama work shop dan show room-nya adalah Bali Dream, pemiliknya bernama Anna Susanti (Agiuk) yang sudah malang melintang di bidangnya hampir 32 tahun. Berikut ini adalah nomor telepon work shopnya : (0355) 321048. Anda ingin pesan ? silakan hubungi telepon ini.
Di Bali Dream para ibu banyak memborong pilihannya, mungkin angka transaksi semuanya mencapai 10 jutaan. Bawaan yang dibeli tentu saja menambah sesaknya kabin dan bagasi bus. Oleh sebab itu setiap bungkusan harus diberi tulisan nama-nama pemiliknya agar tidak tertukar.
Tidak cukup sampai disitu kami masih mengunjungi work shop dan show room Batik Gajah Mada sebagai warisan budaya leluhur. Bus dipinggirkan di sisi Jalan Gajah Mada, kemudian kami harus berjalan sekitar 200 meter menuju work shop-nya di dalam perkampungan. Berikut adalah alamat lengkapnya : Batik Gajah Mada, Jl. Gajah Mada III No. 17 telepon (0355) 326259 Desa Mojosari Kec. Kauman TA Kode pos 66261. Email : info@batikgajahmada.com dan situsnya adalah : www.batikgajahmada.com
Mau tau harga batik-batik di sini ? harga bahan atau busana yang sudah jadi bervariasi antara 100 s/d 500 ribu, yang lebih mahal juga ada. Produk home made ini, ada batik cap dan ada batik tulis. Melihat ke belakang terdapat tungku raksasa pencelupan batik yang masih sangat tradisional, begitu juga tempat pembilasannya juga masih asli. Inilah karya budaya bangsa yang perlu dijaga keasliannya dan dikembangkan lebih baik lagi agar World Heritage Batik dari UNESCO tetap bertahan.
Waktu dhuhur pun tiba, kami yang laki-laki bergegas menuju Masjid yang ada di dekat work shop batik Gajah Mada. Setelah selesai dar situ masih ada lagi yang akan dikunjungi yaitu Pusat Konveksi di sepanjang jalan Botoran Timur. Karena hujan lebat membasahi bumi TA, kami hanya berkunjung di salah satu toko busana muslim, UD Diana namanya. Walaupun hujan deras, masih saja para ibu membeli sesuatu di situ. Ya harus kita maklumi memang kebanyakan ibu-ibu hobinya shoping dan 'ngobrol'. Sopir dan kondektur hanya bisa geleng-geleng kepala, "Apa aja yang dibeli ibu-ibu ini ?" katanya bertanya kepada kami.
Hujan masih belum reda tapi masih ada satu lokasi lagi yang mesti dikunjungi, yaitu Pusat Oleh-Oleh Khas TA di dekat Stasiun Kereta Api.. Deras betul hujannya hampir tidak mungkin kami turun dari bus untuk mengunjungi sederatan kios oleh-oleh walau pakai payung. Berdiskusi sebentar dengan para ibu, maka diputuskan tidak jadi turun dari bus. Pertimbangannya karena yang dibeli sebelumnya sudah cukup. Bus hendak keluar TA menuju Malang hujanpun sudah banyak mereda, eh malah bus merapat ke tempat penjualan perkakas kebersihan. Bener-bener wisata belanja nih. Hampir semua para ibu turun dari bus untuk membeli sapu lidi, keset dari sabut kelapa, sapu ijuk dan berbagai alat kebersihan rumah lainnya. Waduh kabin dan bagasi bus sudah semakin sesak, ditambah lagi dengan barang bawaanku yang ikut-ikutan beli barang-barang tersebut.
Kali ini beneran bus meninggalkan kota TA. Tapi di tengah perjalanan ada permintaan baru dari para ibu yaitu ingin makan bakso di Kepanjen. Leader bilang ok dengan syarat nanti akan di cek dulu ketersediaan bakso cukup ga untuk 40 orang. Dan bus pun tiba di Kepanjen. Leader turun dari bus untuk menanyakan apa bakso masih ada. Dari seberang jalan leader memberi kode kepada kami yang ada di atas bus bahwa bakso ok. Turunlah kami untuk menghangatkan badan bersama Bakso Duro Kepanjen. Cepat sekali pelayanannya, kami baru saja duduk tidak lama beberapa mangkuk bakso sudah siap di atas meja.Ternyata persedian bakso masih cukup banyak, mungkin karena malam itu adalah malam minggu.
Bakso panas sudah selesai di santap tapi para ibu tidak langsung naik ke bus, mereka masih berkutat di situ. Apalagi yang mereka lakukan ? Ternyata para ibu masih belum puas makan bakso di situ, banyak yang pesan beberapa bungkus untuk dibawa pulang. Kali ini kabin dan bagasi bus sudah amat sangat sesak. Ooo ... Ooo ... ibuku seminggu lagi kaummu akan memperingati Hari Ibu 22 Desember. Selamat Ya Bu ....
Waktu telah menunjukkan pukul 21:30 WIB bus meluncur lagi dalam sedikit kemacetan di malam minggu menuju Malang. Tepat pukul 22:30 bus tiba di perumahan kami, berarti perjalanan telah selesai dan sesuai rencana. Kami masing-masing menurunkan barang bawaan dari kabin dan bagasi. Pekerjaan ini memakan waktu yang agak lama karena harus memilih satu persatu.
Akhirnya selesai sudah One Day Journey ke TA.
Informasi :
Kantor PO Medali Mas
Jl. Sunandar Priyosudarmo 9-10
Purwantoro, Blimbing
Phone (0341) 473601
Malang 65122
Jl. Pasar Besar 149
Phone (0341) 325259 - 369397
Malang 65118
Copyright© by RUSDI ZULKARNAIN
1 comment:
konveksi tulungagung
memang Konveksi titulungagung terkenal sampai ke luar kota. keren
Post a Comment