BERAMAL LEWAT TULISAN

Tuesday, 25 June 2013

SHALAT DI 1000 MASJID

                       

Masjid tidak cuma satu, tapi ada ratusan. Apalagi di seluruh air, ada ribuan jumlahnya. Itulah 'Rumah Allah' yang disebut Masjid wajib dimakmurkan oleh setiap Muslim di mana pun ia berada.

Aku berniat menambah wawasan dengan cara beribadah di berbagai masjid di Kota Malang dan  beberapa masjid di belahan dunia. Kemudian belajar dan mendalaminya agar ilmu yang kudapat tidak seperti katak dalam tempurung. Setuju ?


ARSITEKTUR MASJID

Arsitektur bangunan masjid beraneka ragam, ada yang berarsitektur Jawa, Etnik kedaerahan, Timur Tengah, China sampai yang berarsitektur modern ada di negeri ini. Hampir semua masjid memiliki kubah. Karena kubah merupakan ciri khas sebuah rumah ibadah Umat Islam, yaitu masjid.

MASJID AGUNG BANDUNG
Masjid kecil yang hanya mempunyai beberapa shaf (baris) saja disebut musholla. Itu adalah sebutan yang umum. Kalau di daerah Jakarta, mushalla biasa disebut langgar dan di Sumatera atau Tanah Melayu biasa disebut surau. Masjid atau mushalla minimal ada satu buah di setiap RW (Rukun Warga). Dan ada di setiap Kelurahan atau Kecamatan dengan ukuran yang lebih besar. Umumnya, yang terbesar ada di pusat kota dan biasa disebut Masjid Agung.



Bentuk masjid yang sederhana biasanya tanpa menara tinggi atau tanpa ornamen kaligrafi. Sedangkan lainnya ada yang mempunyai interior dan eksterior bernuansa Islami yang indah. Fungsi masjid sebagai tempat untuk bersujud mendekatkan diri kepada Sang Khalik, disamping itu sebagai tempat untuk mengkaji ilmu agama, dzikir, mengembangkan kebudayaan Islam, tempat membina keimanan dan ketaqwaan setiap Muslim. 
Masjid mempunyai bangunan utama sebagai tempat shalat berjamaah dan mempunyai ruangan tambahan. Misalnya, ruangan untuk petugas masjid, tempat wudhu, kamar kecil (toilet) atau aula untuk acara-acara keagamaan dan resepsi pernikahan. Masjid besar lebih lengkap lagi fasilitasnya ada ruang belajar membaca Al Qur'an, perpustakaan, tempat parkir yang luas, depot makanan atau kantor Yayasan yang membawahi beberapa bidang seperti Lembaga Amal Zakat dan Shadaqah 'LAGZIS', sekolah atau pun Panti Asuhan.

MASJID JAMEK MALANG
Masjid di Bali sedikit berbeda dengan misalnya seperti di Jawa. Di Bali disamping ada masjid yang berdinding seperti kebanyakan masjid di tempat lain, ada juga yang tidak berdinding. Jadi bentuknya terbuka semacam 'balai'. Pengeras suaranya juga tidak 'sebebas' dan 'sekeras' seperti di Jawa. Apalagi pada saat perayaan Nyepi ada aturan tertentu yang disepakati bersama antar ummat beragama.

Pengalaman unik pernah aku alami, yaitu Shalat Idul Fitri dan Shalat Jum'at di atas Kapal Pelni sewaktu berlayar dari Makassar ke Surabaya. Semua tata caranya sama seperti shalat di 'darat' maksudnya di tempat biasa kita shalat. Namun bedanya ini shalat di atas kapal. Di dalam kapal penumpang besar seperti Kapal Pelni tersedia masjid kecil di atas dek yang dinding-dindingnya menghadap laut. Kadang shalatnya bergoyang tergantung besar kecilnya gelombang laut.

MASJID AGUNG SLAWI
MASJID AMPEL SURABAYA
Ketika shalat di berbagai masjid, para jamaah pria memakai pakaian plus sarung atau celana panjang atau ada juga yang memakai gamis (jubah). Sedangkan di Tanah Suci pakaiannya kebanyakan pakai gamis (jubah) atau pakaian pakistan (celana panjang dengan baju panjang sampai sebetis).


MASJID AGUNG PARE, KEDIRI
MASJID AGUNG JOMBANG
MASJID AGUNG JOMBANG






                   





MASJID JAMMA, OLD DELHI INDIA
MASJID ABDULLAH MALANG
 









MASJID NIUJIE BEIJING
MASJID DONG DU SAIGON


MASJID BENGALI SUNNI YANGON


MUSLIM CHAM, MEKONG RIVER
















MASJID TACHILEIK, MYANMAR
MASJID BAAN HAW, CHIANG MAI
MASJID JAWA, BANGKOK
MASJID RAYA, PATTANI


















MASJID QADHAFI, MANILA
INTERIOR MASJID KOWLOON, HK










INTERIOR MASJID KOWLOON, HK
MASJID JAMEK, KL










MASJID OSMAN RAMJU, WAN CHAI-HK
MASJID JAMEK, KL
MASJID
SULTAN OMAR ALI SAIFUDDIN, BRUNEI
MASJID ASR HASANIL BOLKIAH,
BRUNEI



















TAJ MAHAL, AGRA INDIA
MASJID JAMMA OLD DELHI, INDIA










MASJID KOTA KINABALU, SABAH
MASJID JAMIK SANDAKAN, SABAH








MASJID
SULTAN OMAR ALI SAIFUDDIN, BRUNEI
MASJID KM 9, PHNOM PENH









GOLDEN FRIDAY MOSQUE
MALE - MALDIVES
MASJID JAWA, BANGKOK


ISLAMIC CENTER, NEW ENGLAND
BOSTON-USA
MASJID QUBA,
MASJID PERTAMA YG DIBANGUN RASULULLAH











MASJID NABAWI, MADINAH
MASJID ABASSI, ISFAHAN-IRAN











MASJID SULTAN, SINGAPORE
MASJID BESAR KUCHING, SERAWAK












MASJID ASY SYAKIRIN, BINTULU
MASJID PUTRA JAYA, KL












MASJID AN NUR, DILI TIMOR LESTE
MASJID RAYA, KUPANG NTT










MASJID AL ULFAR, COLOMBO SRILANKA
MASJID JAME NEPALI, KATHMANDU












MASJID BAITULRAHMAN, BANDA ACEH
MASJID RAYA PEMATANG SIANTAR










MASJID AL MUKKARAM,
DHAKA BANGLADESH
MASJID DI KOLKATA, 
INDIA












MASJID CENTRAL,
PHUKET CITY

CENTRAL MOSQUE SURAT THANI
CENTRAL MOSQUE SONGKHLA






















MASJID MUHAMMADI, KELANTAN

MASJID MUHAMMADI, KELANTAN


FLOATING MOSQUE
TANJUNG BUNGAH PENANG
FLOATING MOSQUE
TANJUNG BUNGAH PENANG













MASJID RAYA GN. SITOLI NIAS
MASJID RAYA SIBOLGA










MASJID RAYA, MEDAN
MASJID KAPITAN KELING-PENANG










MASJID KRU SEK, PATTANI











MASJID DI MANCANEGARA

Di atas adalah ulasan singkat tentang masjid di tanah air, berikut ini adalah deskripsi masjid di berbagai negara yang pernah aku kunjungi. Masjid di negara-negara yang mayoritas berpenduduk Muslim cukup banyak jumlahnya. Ukuran, fasilitas dan arsitekturnya pun sangat bervariasi. Sedangkan di negara-negara non Muslim masjid tetap ada, sekali pun di negara komunis. Di Timur Tengah, masjidnya banyak yang berumur ratusan tahun. Masjid yang baru juga ada. Hal serupa aku jumpai juga di India, China, Amerika dan Eropa. Ada masjid yang dulunya sebagai gereja kemudian berubah menjadi masjid, hal tersebut terjadi di Eropa dan Amerika.

Masjidil Haram dan Masjid Al Aqsa adalah di antara masjid yang tercantum dalam Al Qur'an. Kedudukan Masjidil Haram sangat penting dan istimewa, karena di dalamnya terdapat Ka'bah sebagai pusat kiblat Umat Islam seluruh dunia. Dan menjadi bagian sejarah dari perjalanan Isra dan Mi'raj Rasulullah SAW.

Masjidil Haram dan Masjid Nabawi kerap dikunjungi ketika Umat Islam menjalankan Rukun Islam yang ke-5, yakni berhaji. Karena kedudukannya yang sangat istimewa, di situ ada air zam-zam yang sangat dirindukan setiap Muslim untuk meminumnya. Bila shalat berjamaah di masjid ini nilainya setara dengan 100 ribu derajat dibandingkan shalat berjamaah di tempat lain. Yang istimewa lagi ketika Bulan Ramadhan, kisahnya ada link ini http://seratusnegara.blogspot.com/2009/12/ibadah-umrah-untuk-menge-charge.html Sejuta kenangan dan kenikmatan sangat terasa ketika hadir di dalam masjid di Makkah dan Madinah, memori tersebut tidak akan pernah terlupakan.

Di Beijing misalnya, ada Masjid Niujie yang dibangun beberapa ratus tahun yang lalu. Arsitekturnya perpaduan antara kebudayaan Islam dan China. Fasilitasnya sangat lengkap, ada kelas untuk belajar membaca Al Qur'an, Asrama petugas masjid, dapur dan perpustakaan. Di bagian pintu masuk area masjid terdapat pos sekuriti dan di sekitar area luar masjid terdapat restoran dan supermarket Muslim. Di bagian dalam masjid, di sisi kiri dan kanan terdapat meja dan kursi untuk shalat bagi jamaah yang uzur. 

Pada musim dingin, air wudhu disiapkan menjadi aliran air yang hangat. Karena masjid ini berada di negara komunis, masjid tidak terlihat jelas dari jalan raya. Di depan area masjid dipasang tembok yang membentang panjang sehingga menghalangi pandangan bangunan masjid.

Di Bangkok, Thailand ada Masjid Kutil dekat Sungai Chao Phraya. Ketika kami habis Jum'at an di situ, sudah tersedia sederetan makanan gratis untuk para jamaahnya. Kami terharu disambut hangat oleh pengurus dan jamaah Masjid Kutil.

Di Ho Chi Minh City (HCMC) atau Saigon, Vietnam Selatan ada Masjid Dong Du. Di Masjid tersebut terdapat pesantren, restoran yang pasti halal dan memiliki tempat wudhu yang berbeda dengan negara kita. 

Begitu juga di Ibukota Kamboja, Phnom penh ada Masjid Km 9 di perkampungan Muslim. Letaknya di pinggir jalan raya, di sini juga mempunyai keunikan sendiri. Pada saat itu anak-anak yang hendak mengaji berkumpul minta diabadikan dengan kameraku. Di kedua negara komunis ini masjid terlihat berfungsi dengan baik. Pernah aku menyusuri Sungai Mekong dengan perahu klotok dari Chaudoc, Vietnam menuju Kamboja (hampir 12 jam). Kemudian perahu mampir ke Perkampungan Cham yang berpenduduk Muslim. Maklum saja karena berada di pinggiran Sungai Mekong, dari perahu aku bersama isteriku meniti jembatan bambu yang sempit untuk menuju perumahan Kaum Cham. 

Ketika aku mampir di Masjid Nurul Rahmah Kota Tachileik, Myanmar (Burma) yang berbatasan dengan Mai Sae, Thailand Utara, tampak masjidnya menyerupai masjid di tanah air. Di situ kelihatannya damai-damai saja, namun aku tidak tahu lagi setelah ada peristiwa etnis di Rohingya, apakah masih sedamai itu kondisinya ?

Sedangkan di Pattani, yang berada di daerah konflik Thailand Selatan terdapat Masjid besar Pattani. Di masjid ini wudhunya langsung dari kolam yang besar, seperti juga Masjid Jama di Old Delhi India. Khusus di Thailand yang mayoritas beragama Budha memiliki masjid yang cukup banyak seperti Masjid Baan Haw atau Hidayartul Islam di Chiang Mai dan Masjid Jawa di Surasak, Bangkok. Masjid Jawa ini berada di perkampungan Muslim. Di situ tersedia lengkap sekolah, kedai dan lahan pemakaman. Kotak amal di masjid ini ada bermacam-macam, untuk zakat, pembangunan masjid, pendidikan dan untuk urusan kematian.

Di Boston ibukota Massachussetts, ada Masjid Roxbury dan Islamic Center. Masjid ini bekas gereja. Di lantai atasnya dipakai untuk shalat dan Jum'at an. Selepas Jum'at an di lantai bawah tersedia makanan dan minuman yang di jual oleh jamaah, seperti potongan ayam kalkun (turkey) dan kentang goreng (french fries)Di New York juga ada masjid yang besar, dimana kalau Jum'at an di masjid Amerika khutbahnya ada dua bahasa. Di sesi pertama khutbahnya dalam bahasa Arab dan pada sesi kedua diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, sehingga Shalat Jum'at memerlukan waktu yang lama.

Di negara mayoritas berpenduduk Katholik, Filipina juga ada masjid. Masjid yang terkenal di antaranya Masjid Qadhafi (Golden Dome) di Quiapo, Manila. Di daerah ini memang banyak Muslimnya. Masjid yang dibangun khusus untuk menyambut kedatangan tamu negara Presiden Moamar Qadhafi, walaupun kedatangannya batal dilakukan. Hadirnya kami di masjid ini disambut oleh masyarakat setempat termasuk pengurus dan jamaah Masjid Qadhafi. Masjidnya hampir sama dengan kebanyakan masjid di tanah air. Dan di sekitarnya tersedia kedai makanan dan kedai roti halal.

Di Hongkong ada Masjid Kowloon dan Islamic Center yang berada di pusat Kota Hongkong. Masjid ini terbilang besar dan lengkap fasilitasnya. Berada di pusat keramaian kota, kemana-mana dekat dan sangat strategis. Di belakangnya ada Kowloon Park yang hijau dan luas. Ada satu masjid lagi yang besar di Hongkong, yakni Masjid Ammar & Osman Ramju Sadick Islamic Center di Wan Chai. Untuk menuju ke sana harus naik fery selama 10 menitan dan selanjutnya bisa berjalan kaki sampai di sana.

Di Singapore, banyak masjid. Aku pernah shalat di Masjid Anguilla di dekat Supermarket Mustofa Center dan Masjid Sultan dekat Bugis Junction. Pengalaman shalat di masjid Singapore, ketika aku terburu-buru untuk menunaikan Shalat Ashar yang hampir habis waktunya pukul 17 lewat. Setelah selesai shalat, tak lama terdengar iqamah dari muadzin untuk memulai Shalat Ashar. Karena terbiasa shalat Ashar di tanah air, pukul 17 lewat itu hampir maghrib. Namun mulai masuk waktu Ashar di Singapore pukul 17 lewat. Tahu begitu, ya aku Shalat Ashar lagi berjamaah.

Kali ini aku ke masjid di Malaysia. Berkali-kali aku shalat di Masjid Jamek di Kuala lumpur. Kemudian ke Masjid Putra di Putrajaya yang berhadapan langsung dengan Tasik Putrajaya, Masjid Tun Abdul Aziz Petaling Jaya, Masjid Keling di Malaka, Masjid Jamik di Sandakan dan masjid Kota Kinabalu di Sabah, MalaysiaHampir di seluruh Malaysia shalat Shubuhnya pakai doa Qunut di rakaat kedua.

Selanjutnya shalat di beberapa masjid di Brunei Darussalam. Pertama di Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin di pusat Bandar Sri Begawan dekat Kampung Ayer dan di Masjid Jame Asr Hasanil Bolkiah di Tutong. Kedua masjid ini sangat indah dengan arsitektur yang menajubkan.

Taj Mahal, salah satu keajaiban dunia yang ada di Agra, India. Bentuknya seperti masjid yang berkubah namun sesungguhnya bukan masjid melainkan moseleum untuk isteri raja tercinta Mumtaz. Masjid kecil yang simetris terdapat di kedua sisi bangunan utamanya.

Masjid yang terbesar dan sudah sangat lama dibangun, adalah Masjid Jamma di Old Delhi India. Di masjid ini wudhunya tidak melalui kran melainkan langsung dari kolam  besar, memang benar-benar seperti kolam renang. Namun agak kurang terawat dan banyak lumutnya yang berwarna hijau.

Itulah masjid-masjid yang perlu terus dimakmurkan oleh setiap jamaah dimana pun lokasinya. Walaupun ada dimana-mana dan berbeda-beda bentuknya, masjid itu sama nilainya sebagai 'Rumah Allah'.


JUM'ATAN DI BERBAGAI MASJID 

Nikmatnya berkeliling Jum'at an di berbagai masjid di tanah air, khususnya di Kota Malang. Berangkat lebih awal menuju masjid yang sudah direncanakan satu minggu sebelumnya supaya tidak terlambat. Pilihan masjidnya apa saja yang penting masjid yang sering dikunjungi kebanyakan masyarakat.

Aku amati ada tata cara yang berbeda, namun mulai khutbah sampai shalat Jum'at berakhir semuanya sama. Jadi apa yang berbeda ?  Sekitar 20 menit sebelum adzan dikumandangkan, ada masjid yang melantunkan ayat suci Al Qur'an melalui kaset dan ada yang tidak.  Begitu juga dengan adzan, ada yang dua kali dan ada yang satu kali. Kalau dengan dua kali adzan, ketika jamaah masuk ke dalam masjid mereka memulai dengan shalat tahiyatul masjid.

Setelah waktunya masuk, adzan pertama dikumandangkan, jamaah dapat kesempatan melaksanakan shalat sunnah sampai khotib naik mimbar. Kemudian petugas takmir membacakan pengumuman tentang keuangan dan perihal lainnya. Lalu khotib naik mimbar, adzan kedua dikumandangkan. Sebelum khotib naik mimbar ada pengantar dari petugas diantaranya mengingatkan jamaah untuk diam ketika Khotib naik mimbar, membaca shalawat dan memberikan tongkat kepada khotib. Setelah itu prosesnya sama dengan yang lain.

Kalau adzannya satu kali, sebelumnya petugas takmir membacakan pengumuman tentang keuangan dan perihal lainnya lalu mempersilakan khotib naik mimbar bersamaan dengan masuknya waktu Jum'at tiba.  Muadzin segera mengumandangkan adzan, kemudian khotib memulai khutbahnya. Sebelum adzan Jum'at tiba, para jamaah biasanya melaksanakan shalat tahyatul masjid dan shalat sunnah. Ada pula adzan dikumandangkan setelah beduk dipukul. Hal seperti ini masih banyak dijumpai di desa maupun di kota. Dan tempat untuk khotib berkhutbah, ada yang berupa mimbar tertutup (+ kursi) dan ada yang terbuka (+ kursi). Yang terbuka berarti seluruh tubuh khotib terlihat semuanya, sedangkan yang tertutup hanya dada sampai kepala yang terlihat.

Pada waktu khutbah, kotak amal diedarkan ke seluruh jamaah melewati shaf demi shaf. Sunnah nya, ketika Khotib naik mimbar dengarkan, jangan berbicara atau berkegiatan selain mendengarkan. Termasuk larangan mengedarkan kotak amal. Sebaiknya kotak amal itu diletakkan di luar (tidak diedarkan) atau diedarkan setelah Shalat Jum'at selesai (setelah salam). Khotib yang memberi khutbah setiap Jum'at berganti-ganti. Sedangkan Imam tugasnya ada yang dirangkap oleh khotib, ada juga yang dilakukan oleh Petugas lain. Imam menempati tempat khusus yang menjorok ke depan di setiap masjid. Bagi mereka jamaah yang terlambat datang ketika khotib masih berkhutbah, biasanya mereka tetap melakukan shalat sunnat Tahiyatul Masjid.

Silakan pilih mana yang disukai, karena keduanya tidak dipertentangkan. Pada prinsipnya semakin banyak beribadah sesuai syariatNya, tentu semakin banyak mendulang pahala.

Ketika aku shalat Jum'at di Masjid Raya New York, Amerika Serikat, ada kejadian yang unik. Ceritanya begini, khotib berkhutbah pada sesi pertama dengan bahasa Arab yang panjang. Kemudian pada sesi kedua khotib menterjemahkannya ke dalam bahasa Inggeris. Memang cukup lama mendengarkannya, sehingga ada salah satu jamaah di dekat mimbar menggoyang-goyang pagar mimbar memberi tahu pada khotib khutbahnya terlalu lama. Kondisi  ini juga dirasakan oleh jamaah yang lain yakni terlalu lama. Maka tidak lama berselang, khotib segera menyelesaikan khotbahnya.

Bagaimana Jum'at an di Masjidil Haram ? Jamaah berbondong-bondong mendatangi masjid, walaupun waktunya masih lama. Bagi orang Timur Tengah yang terbiasa udara panas tentu memilih pada shaf terdepan, walaupun di depan tidak beratap seperti bagian masjid yang lain. 

Bagi jamaah yang tidak kuat dengan udara panas, tentu harus memilih tempat yang terlindung dari pancaran langsung sinar matahari. Kalau tidak maka keringat terus bercucuran dan bisa mengakibatkan dehidrasi. Setiap ke Masjidil Haram hendaknya semua harus disiapkan seperti perut jangan terlalu penuh makanan dan minuman, karena kuatir ketika berada jauh di dalam masjid 'kebelet' buang hadas. Kalau ini terjadi cukup merepotkan karena toilet berada jauh di luar dan harus antri. Maka sebelum berangkat ke masjid selalu minta perlindungan dari Allah SWT. 

Setelah Jum'at an selesai, di sekitar masjid banyak dijual aneka makanan dan minuman untuk makan siang. Atau kalau nggak terburu-buru, pulang ke hotel untuk menikmati makanan yang telah disediakan.

Jum'atan di Malaysia dan Hongkong, sebelum Khotib naik mimbar untuk khutbah, sebelumnya ada tausyiah lebih dulu. Mulanya aku berfikir kok waktu Jum'at belum tiba namun sudah ada khutbah. Rupanya memang demikian sebelum khutbah ada 'khutbah pendahuluan' yang cukup panjang. Hal seperti ini ada di Masjid Kowloon, Hongkong dan di Masjid Jamek, Kuala lumpur.

Sebenarnya masih banyak lagi masjid-masjid yang mau aku ceritakan, namun capek juga nulisnya sambil mencari-cari memori dalam otakku yang mulai tumpul. Oke dech sampai di sini dulu kisahku dan akan kusambung dalam episode yang berbeda. Ingin tahu nama-nama masjid di seluruh dunia lengkap dengan alamatnya, silakan mampir ke link  http://islamicfinder.com/



Copyright©  by RUSDI ZULKARNAIN
email :  alsatopass@gmail.com

1 comment:

Edy Djuwito said...

ruarrbiasa...semoga selalu sehat lahir bathin ini perjalanan spiritual yg bermutu dan perlu.....(Edy)