VISA memang masih menjadi momok yang cukup menakutkan bagi pemohonnya. VISA mempunyai rentetan krusial dan sangat mempengaruhi persiapan perjalanan ke suatu negara. Segala persiapan yang matang bisa berantakan bubar begitu saja ketika VISA ditolak.
Agar permohonan VISA disetujui apa
saja yang harus kita lakukan ? Setelah berusaha, biasanya setiap pemohon
melengkapinya dengan doa.
Ayo berbagi informasinya.
Ayo berbagi informasinya.
TANPA VISA, VOA dan VISA
Bepergian ke luar negeri, bukan
saja mutlak harus mempunyai paspor yang masih berlaku minimal tujuh bulan
sebelum paspor tersebut habis masa lakunya, tetapi masih banyak negara yang mengharuskan adanya VISA.
Pada dasarnya untuk masuk ke
suatu negara ada yang tanpa VISA (paspor saja), Visa on Arrival (VOA) atau mutlak harus ada VISA yang umumnya dibuat di kedutaan negara yang akan dituju. Untuk
mengetahui daftar negara-negara mana yang bebas dan memerlukan VISA, bisa anda
browsing di internet.
Kalau masuk ke negara-negara tanpa VISA, berarti cukup bawa paspor saja. Di imigrasi negeri sendiri dan negara yang dituju akan memberi stempel KELUAR dan MASUK pada paspor kita. Berbeda dengan Visa On Arrival (VISA di kedatangan), paspor akan distempel KELUAR oleh imigrasi negeri sendiri kemudian di airport negara tujuan buat VISA-nya lalu ke desk imigrasi negara tujuan (tetap di airport) untuk distempel MASUK.
Di bagian VOA airport negara tujuan, kita mengisi form sesuai data yang ada pada paspor, tujuannya ke mana, maksud kunjungan, lama kunjungan, tempat tinggal, uang yang dibawa, serahkan pas foto dan membayar biayanya. Kalau semuanya lengkap, biasanya tidak mungkin negara tersebut menolak masuk kunjungan kita.
Sedangkan kunjungan yang memerlukan VISA, itu yang bikin ribet dan sedikit tegang takut ditolak. Dari beberapa pengalaman, ada negara-negara yang mudah, cukup ketat dan ketat mengeluarkan VISA. Yang terkenal ketat seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, Eropa dan Amerika Serikat.
Kalau masuk ke negara-negara tanpa VISA, berarti cukup bawa paspor saja. Di imigrasi negeri sendiri dan negara yang dituju akan memberi stempel KELUAR dan MASUK pada paspor kita. Berbeda dengan Visa On Arrival (VISA di kedatangan), paspor akan distempel KELUAR oleh imigrasi negeri sendiri kemudian di airport negara tujuan buat VISA-nya lalu ke desk imigrasi negara tujuan (tetap di airport) untuk distempel MASUK.
Di bagian VOA airport negara tujuan, kita mengisi form sesuai data yang ada pada paspor, tujuannya ke mana, maksud kunjungan, lama kunjungan, tempat tinggal, uang yang dibawa, serahkan pas foto dan membayar biayanya. Kalau semuanya lengkap, biasanya tidak mungkin negara tersebut menolak masuk kunjungan kita.
Sedangkan kunjungan yang memerlukan VISA, itu yang bikin ribet dan sedikit tegang takut ditolak. Dari beberapa pengalaman, ada negara-negara yang mudah, cukup ketat dan ketat mengeluarkan VISA. Yang terkenal ketat seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, Eropa dan Amerika Serikat.
VISA AUSTRALIA
Australia, merupakan salah satu negara yang dikenal ketat mengeluarkan VISA. Negara ini (Kedutaan Besar Australia) di Jakarta menunjuk pihak ketiga untuk meng-handel
menerima berkas pemohon VISA. Pihak ketiga tersebut bernama :
AVAC (Australia Visa Application Center)
Kuningan City Lantai 2 No. L2-19,
Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Setiabudi, Kuningan
Jakarta 12940
Ke AVAC bisa datang sendiri atau kirim via pos.
Layanannya bisa dilihat di : http://www.vfs-au-id.com/contactus.html
AVAC (Australia Visa Application Center)
Kuningan City Lantai 2 No. L2-19,
Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Setiabudi, Kuningan
Jakarta 12940
Ke AVAC bisa datang sendiri atau kirim via pos.
Layanannya bisa dilihat di : http://www.vfs-au-id.com/contactus.html
Australia mengeluarkan beberapa jenis VISA seperti untuk turis, undangan, berobat, bekerja, study atau bekerja sambil berlibur. Detailnya bisa juga dilihat di sini :
http://www.australia.com/id-id/planning/visa-information.html
Ingin VISA anda approved ? ikuti syarat-syaratnya dan jangan kurangi sedikit pun ketentuannya. Ikuti saja semuanya. Meski hampir 70 % data rahasia pribadi yang ada di KTP, KK, paspor, tabungan, gaji dan data pekerjaan akan kita serahkan semuanya sebagai syarat permohonan VISA Australia. Itulah resikonya. Kalau siap, ya teruskan dan kalau ragu-ragu stop saja sampai di sini.
Memang, bepergian seorang diri diakui lebih sulit ketimbang bepergian ikut dengan paket travel. Karena setidaknya hal-hal yang penting urusan traveling, bisa saja travel sebagai penjaminnya.
Mengajukan dengan syarat-syarat yang lengkap, itu dimaksudkan sebagai bahan evaluasi diri sendiri, misalnya kenapa VISA kita bisa DITOLAK. Dan jangan pernah memalsukan dokumen untuk mengajukan sebuah VISA.
VISA yang approved atau yang was not approved (disetujui atau yang ditolak) dikirim lewat email, jadi sudah tidak ada lagi VISA Australia berupa label yang ditempel pada paspor seperti sebelumnya.
Item alasan penolakannnya bisa tertulis seperti ini :
"I was not satisfied that you met the relevant criteria for the grant of this visa as set out in Australian migration law."
Jika tidak puas dengan keputusan 'VISA ditolak', kita bisa menanyakan / komplain melalui telepon atau email ke Kedutaan Australia
KERUGIAN JIKA VISA DITOLAK
Menjadi dambaan setiap pemohon
bila VISA nya diterima. Karena jujur saja, sebelum mengajukan VISA sudah ada
beberapa persiapan yang sudah dilakukan. Misalnya, beli tiket pp, booking
hotel, mempelajari negara tujuan dan persiapan lainnya yang sengaja dibeli
untuk traveling.
Bukan itu saja, biaya pembuatan
VISA pun lenyap begitu saja tidak kembali sama sekali meski VISA ditolak.
Bayangkan saja, setidaknya perlu biaya 1,8 Juta (datang sendiri) s/d 2 Juta (via biro
travel). Dan yang nggak bisa dibayar dengan uang adalah kekecewaan yang luar
biasa. Sakitnya tuh di sini (sambil pegang dada).
Akhirnya, hanya bisa bersabar
sambil pelan-pelan menghilangkan kekecewaan yang sedang mendera.
Copyright© by RUSDI ZULKARNAIN
email : alsatopass@gmail.com
No comments:
Post a Comment