Jemputan apalagi nih sudah datang pagi² begini (20/04/2019). Oh iya aku lupa
kalau pagi ini harus ke Ponorogo. Dengan persiapan kejar tayang, akhirnya kami
berangkat juga bersama travel BintangKoe dari Malang ke Ponorogo.
TO PONOROGO
Travel ke Ponorogo lewatnya Blitar, Tulungagung, Kediri, Trenggalek lalu Ponorogo. Jadi tidak lewat Madiun. Dari Malang ke Ponorogo, ongkosnya 85 K. Lebih murah dibandingkan ke Surabaya atau ke Airport Juanda 90 K. Padahal ke Ponorogo jarak tempuhnya lebih jauh dan perlu waktu sekitar 5 jam (+/-190 km).
Jemputannya ontime pukul 6 pagi. Istirahat makannya di RM Bu Sulis, Jl. Raya Jatitengah Selepuro Blitar. Tiba di RM ini tergolong masih pagi, sekitar pukul 08.30. Jam segitu bisa dibilang masih waktunya sarapan.
Rumah Makan yang bernuansa joglo, menawarkan menu masakan rumahan khas Jawa.
Tempatnya bersih, ada mushalanya, toilet dan wifi. Harganya pun tidak mahal.
Mau dibungkus dibawa pulang juga bisa. Kru nya sangat ramah siap melayani
kita.
Menginap di Ponorogo ada beberapa pilihan. Hotel yang agak mahal ada Amaris, Maesa, Hotel Juanda. Di bawahnya ada Hotel Gajahmada atau Homestay di Jalan Semeru.
Hotel Amaris cukup ramai dan one stop service untuk segala kebutuhan kita. Sebab hotel ini menyatu dengan mall. Menu sarapannya juga oke banget, banyak pilihannya (open 06.00-09.00). Di seberang mall Ponorogo City Center yang sering disebut PCC ini ada Biro Perjalanan King's Star yang melayani penjualan tiket darat dan udara ke berbagai jurusan, termasuk tiket ke Malang yaitu Star Travel.
Jalur utama dalam kota adalah Jalan Ir. Juanda, Jalan Gajah Mada dan Panglima Sudirman yang membujur lurus dari barat ke timur. Di ujung barat jalan ini terdapat alun² dan Masjid Agung. Lantas di sekitarnya ada Kantor Pemkab Ponorogo yang berdiri megah menjulang cukup tinggi. Alun² pada setiap sudutnya dilengkapi lanskap patung singa. Begitu juga di jalan masuk menuju pendopo kabupaten terdapat monumen sosok lelaki yang sedang mengendalikan sekumpulan singa.
Karena sate Pak H. Tukri sudah kesohor di mana-mana, harganya jadi sedikit lebih mahal dibandingkan dengan depot sate lainnya. Misalnya saja dengan depot2 sate di Jalan Soekarno Hatta, tepatnya dekat Jalan Gajah Mada tapi jalan ini 'verboden' dilarang masuk, sebab satu arah. Di situ banyak depot sate ayam Ponorogo, diantaranya milik Pak Nandir. Sate ayam ini bisa dijadikan sebagai oleh-oleh lho. Mau berapa tusuk ? Pesanan akan ditaruh dalam besek bambu lengkap dengan bumbu-bumbunya.
Kuliner lainnya adalah dawet. Lokasinya ada di Jabung yang merupakan Kampung Dawet (cendol). Di sepanjang jalan Jabung tersebut usahanya dawet semua. Minuman ini sangat cocok dinikmati di daerah yang berhawa panas seperti Ponorogo. Minum dawet bisa tambah beberapa mangkuk dan tape ketan sebagai temannya. Lalu bagi yang hobi makan durian, bisa lari ke Kecamatan Ngebel. Kualitas duriannya bagus dan harganya tidak begitu mahal.
Siapa yang nggak kenal sama Gontor. Di Ponorogo terdapat beberapa Pondok Pesantren Modern mulai dari dasar hingga perguruan tinggi. Letaknya di luar kota, tepatnya di Desa Gontor, Mlarak, Kabupaten Ponorogo sekitar 10 kilometer ruas jalan Trenggalek - Ponorogo. Disamping diberi julukan sebagai Kota Reog, Ponorogo juga disebut sebagai Kota Santri.
TRANSPORTASI
Untuk mengakses Gontor tersedia angkutan pedesaan, tapi angdesnya sangat jarang
kelihatan. Yang paling cocok sekarang pakai ojek online seperti Gojek/Grab. Begitu juga kalau ingin ke Trenggalek atau Pacitan, tidak perlu ke
Terminal. Lebih baik tunggu di Halte Jenes, tepatnya di dekat jembatan (1 km
selatan alun²).
Sedangkan kalau ingin ke arah Madiun, Solo. Jakarta naiknya dari terminal yang baru, letaknya jauh di utara alun². Namanya Terminal Seloaji, melayani tujuan dalam kota, dalam dan luar provinsi.
Jika kehabisan travel untuk kembali ke Malang, bisa pakai bus kecil. Bedanya, travel dijemput dan diantar sampai tujuan. Tapi bus hanya menjangkau dari terminal ke terminal. Travel lebih cepat karena bisa cari jalan pintas yang bukan jalurnya. Kesimpulannya, travel lebih cepat namun berangkatnya hanya pada jam tertentu. Sedangkan bus ada setiap jam namun lebih lama. Keduanya, ongkos yang dikeluarkan hampir sama.
Mau ke Surabaya lebih baik lewat Madiun atau lewat Trenggalek. Ada Bus Harapan Baru langsung ke Surabaya lewat Kertosono. Yang langsung dari Ponorogo ke Surabaya, ada Bus Restu Panda serta Akas.
Sedangkan pada jam² tertentu tersedia Bus Harapan Baru dari Trenggalek langsung ke Malang. Biasanya bus ini melayani destinasi Trenggalek - Banyuwangi.
Berikut adalah gambaran ongkos bus dari Ponorogo ke Malang dengan sistem putus2 :
Ponorogo - Trenggalek, Bus Jaya 20 K (1,5 jam)
Trenggalek - Tulungagung - Blitar, 30 K (2 Jam)
Blitar - Malang Non Ekonomi, Bus Bagong 25 K (2 Jam)
TEMPAT WISATA PONOROGO
Jika bosan menikmati suasana dalam Kota Ponorogo, bisa eksplor ke luar kota.
Ada beberapa spot yang menarik di wilayah Kabupaten Ponorogo. Tempat wisata
tersebut berupa keindahan bukit dan gunung seperti Bukit Teletubis, Bukit Jahe,
Bukit Batu Kapur, Bukit Pranggingan, Bukit Watu Semaur, Gunung Bades, Gunung
Bangkong, Gunung Gajah, Gunung Bayangkaki, Gunung Bobrok, Gunung Beruk, Gunung
Kuncung dan Puncak Slurup. Masing² bukit dan gunung tersebut memiliki pesona
keindahan yang berbeda².
Selain itu ada wisata air terjun, hutan dan telaga seperti Tumpak Pare, Watu Gemplah, Gardu Pandang Karangpahitan, Watu Pecah Jonggol, Air Terjun Kalimalang, Air Terjun Mlaten, Air Terjun Pletuk, Air Terjun Prejengan, Air Terjun Sunggah, Air Terjun Widodaren, Coban Lawe, Curug Klenteng, Curug Pangkal, Kedung Gamping, Kedung Kenthus, Telaga Ngabel, Hutan Kayu Putih, Hutan Pinus Tumpak Pare, Suko Sewu, Tanah Goyang, dan Jembatan Morobangun.
No comments:
Post a Comment